Bisnis.com, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe mengatakan stok sapi saat ini mencapai 130.000 ekor. Jumlah ini untuk kesiapan pada Mei dan Juni.
Sementara untuk stok di kawasan Jabodetabek mencapai 90.000 ekor sehingga diyakini kebutuhan sapi akan tercukupi. Adapun dari segi daging, pemerintah juga telah memberikan Iain impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton.
"Kebutuhan dalam negeri sangat cukup karena kebutuhan saat Lebaran sampai 60.000 ton dari segi jenis daging apapun dan dari produksi," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan memberi peluang untuk membuka keran impor bagi daging sapi untuk mengantisipasi kebutuhan menjelang Lebaran.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan negara impor yang direncanakan yakni Brazil dan Australia. Saat ini proses impor daging sapi dari Brazil masih dalam tahapan pemeriksaan kesehatan dan standarisasi halal.
"Kami mencari pasar di mana saja. Kalau harganya sesuai kenapa tidak. Sedang diperiksa oleh Kementerian Pertanian," kata Enggar usai melaksanakan rapat koordinasi stabilisasi pangan verdant stakeholder di Gedung Kemendag, Rabu (28/3/2018).
Sementara itu, Mendag mengaku daging dari Australia juga masuk dalam radar impor. Pasalnya kementerian telah mencatat harga impor dari negara tersebut saat kunjungan kenegaraan beberapa waktu lalu.
Pihaknya memperkirakan jika daging impor dari India sudah tiba sekitar 30.000 ton- 40.000 ton, maka harga diyakini akan sampai pada harga acuan yang ditetapkan. "Kami siapkan administrasinya untuk impor dari Australia. Jika ada peluang kekurangan yang diperlukan, akan kami persiapan administrasinya sekitar 2 minggu."
Enggartiasto mengaku seluruh importir daging sapi harus menjual daging jenis frozen meat seharga Rp80.000 per kilogram. Namun jika melanggar Mendag mengancam akan menarik Angka Pengenal Impor (API) dari importir.