Bisnis.com, JAKARTA -- PT Saka Energi Indonesia mencatatkan kenaikan produksi gas sebesar 566,67% pada awal tahun ini.
Direktur Utama Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan mengatakan, perseroan mencatat produksi sebesar 30 juta kaki kubik per hari ketika pertama kali masuk di Blok Fasken, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Juli 2014. Pada awal 2018, produksi naik sebesar 566,67% menjadi 200 juta kaki kubik pada awal tahun ini.
"Kenaikan itu didorong oleh kegiatan eksplorasi sumur baru yang terus dilakukan pada Blok Fasken bersama mitra kami Swift Energi," ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (26/3).
Pada tahun ini, Saka akan melakukan pengeboran pada 12 sumur di Fasken. Harapannya, pengeboran itu bisa mendorong produksi shale gas naik 10% pada akhir tahun nanti.
Blok Fasken disebut memiliki kandungan shale gas sekitar 1 triliun kaki kubik. Infrastruktur pipa gas yang mendukung blok ini disebut memiliki kapasitas sampai 250 juta kaki kubik per hari.
Saka Energi mengklaim sebagai perusahaan asal Indonesia pertama yang memperoleh izin dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melakukan kegiatan eksplorasi sampai produksi di wilayahnya.
Saka Energi pun terlibat langsung dalam proses shale gas di Blok Fasken karena melakukan investasi secara langsung di wilayah kerja gas Negeri Paman Sam tersebut.
Investasi perseroan di AS itu pun sejalan dengan rencana untuk bisa menguasai teknologi proses manufaktur dalam eksploitasi serta menyediakan sumber energi bagi kebutuhan Indonesia ke depan.
Secara keseluruhan, Saka Energi memiliki 10 hak partisipasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. 8 blok dari 11 blok itu yang sudah produksi antara lain, Muara Bakau, Bangkanai, Pangkah, Ketapang, South East Sumatera, Muria, Sanga-Sanga, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat.
Lalu, tiga blok lainnya yang belum menghasilkan minyak antara lain, Blok South Sesulu, West Bangkanai, dan Wokam II. Perseroan juga baru saja memenangkan Blok Pekawai dan Blok West Yamdena.
Blok itu masih belum berproduksi karena masih dalam tahap eksplorasi.