Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMERAN BUKU: Penyelenggara BBW Targetkan 750.000 Pengunjung

PT Jaya Ritel Indonesia, penyelenggara Big Bad Wolf (BBW) Book Sale menargetkan 750.000 pengunjung pada gelaran pameran buku yang digelar pada 29 Maret-9 April 2018 di ICE BSD Tangerang.
Siswa memilih buku saat pameran buku./.Antara-Hendra Nurdiyansyah
Siswa memilih buku saat pameran buku./.Antara-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, JAKARTA – PT Jaya Ritel Indonesia, penyelenggara Big Bad Wolf (BBW) Book Sale menargetkan 750.000 pengunjung pada gelaran pameran buku yang digelar pada 29 Maret-9 April 2018 di ICE BSD Tangerang.

Uli Silalahi, Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, mengatakan tahun lalu pihaknya menargetkan 700.000 pengunjung dan dapat terealisasi lebih banyak.

“Tahun lalu targetnya 700.000 pengunjung tapi yang datang 720.000 pengunjung, melebihi ya. [Tahun ini] target pengunjungnya 750.000,” ujar Uli, dalam acara Konferensi Pers BBW Book Sale 2018, Kamis (22/3/2018).

Dari sisi transaksi, Uli mengatakan pada penyelenggaraan BBW 2017, transaksi yang terjadi naik 50% dibandingkan pada 2016. Untuk itu, pihaknya memprediksi transaksi yang terjadi di pameran buku ini akan meningkat dibandingkan 2017.

“Naik lah, prediksi 70%,” katanya.

Ketika ditanya nilai transaksinya, Uli tidak menyebutkan angka pastinya namun mencapai miliaran. Hal tersebut katanya dapat dilihat dari jumlah buku yang disediakan dan harga buku yang ditawarkan. Adapun pada tahun lalu pihaknya menyediakan sekitar 5 juta buku.

“Tahun lalu kurang lebih [laku] 70%,” ujarnya.

Big Bad Wolf dikenal sebagai pameran buku Internasional, namun di Indonesia, penyelenggara juga menghadirkan buku lokal. Pada gelaran BBW Book Sale 2018 ini, PT Jaya Ritel Indonesia menyiapkan 5,5 juta buku, yang terdiri dari buku internasional, buku lokal dengan Bahasa Indonesia dari 10 penerbit lokal, serta buku dengan Bahasa Mandarin.

“Sekitar 70%-80% yang Bahasa Inggris, yang Mandarin paling 1%,” ujarnya.

Untuk harga, buku impor yang dihadirkan berkisar Rp25.000 –Rp350.000 setelah diskon sedangkan buku lokal mulai Rp4.000-Rp90.000.

Namun, untuk buku-buku edisi khusus ditawarkan dengan harga yang berbeda, seperti buku Star Wars yang harganya sekitar Rp2 juta. Beberapa buku khusus ini berisi konten tentang arsitektur, biografi, komunikasi, desain grafik, dan lainnya.

Uli menambahkan area pameran yang disediakan sekitar 20.000 m2 yang juga dilengkapi bagian untuk makanan dan minuman.

Dia mengatakan pihaknya tetap optimistis dengan pameran buku untuk menjangkau para pembaca, karena ada pengalaman yang diperoleh ketika membeli buku secara langsung.

“Saya melihat trennya balik lagi, saya yakin baca buku langsung ini trennya balik lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Syahrir, CEO Mizan Media Utama, mengatakan pihaknya rutin terlibat dalam gelaran BBW di Indonesia yang telah digelar sebanyak tiga kali di Jakarta dan dua kali di Surabaya. Dia mengungkapkan jumlah buku yang terjual di pameran buku ini trennya terus meningkat.

“Alhamdulillah tahun 2016 ke 2017 signifikan, sampai 5-6 kali pertumbuhannya, penjualannya tinggi. Di Surabaya juga begitu, tumbuh ya 5-6 kali lipat. Kami harapkan masih tumbuh bagus,” jelasnya.

Dia menjelaskan dai jumlah buku yang disediakn juga bertambah setiap penyelenggaraannya. Syahrir mengatakan pada awal penyelenggaraan, pihaknya hanya menyediakan skitar 200.000 buku, dimana tahun lalu disiapkan 500.000 buku.

“Ini kami menyiapkan 1 juta buku untuk lokal, kalau totalnya 5,5 juta buku, semua genre, anak, Islam, hobi, pengembangan diri, fiksi, non fiksi,” ujarnya.

Dia mengatakan pada penyelenggaraan tahun lalu dengan 500.000 buku, pihaknya mencatat telah mampu dijual lebih dari setengahnya.

“Seingat saya lebih dari 50% terserap. [Harapannya] tahun ini, sama [bisa 50%], 500.000 terserap, harapannya,” katanya.

Terkait pembelian buku secara online, Syahrir mengatakan komposisi offline masih mayoritas, dimana online hanya menempati porsi 5%-10% dari data Mizan sebagai penerbit.

“Tetap perilaku beli buku itu secara offline [dominan] mungkin karena masih transisi juga ya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper