Bisnis.com, JAKARTA - Glencore telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 82% saham Rio Tinto di tambang batu bara Hail Creek dan sekitarnya, serta 71,2% saham Rio Tinto di sumber daya batu bara Valeria dengan total nilai mencapai US$1,7 miliar.
Adapun 18% sisa saham Hail Creek saat ini dimiliki Nippon Steel Australia Pty Ltd dengan kemepikikan 8%, Marubeni Coal Pty Ltd 6,67%, dan Sumisho Coal Development Pty Ltd 3,33%. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki hak untuk menjual sahamnya kepada Glencore dengan nilai perkiraan US$340 juta.
"Persetujuan regulator atas akuisisi ini diharapkan selesai pada semester II/2018," mengutip manajemen Glencore dalam keterangan resminya, Selasa (20/3/2018).
Sepanjang tahun lalu, Hail Creek yang terletak di Queensland Tengah, Australia, memproduksi 9,4 juta ton batu bara untuk diekspor dari terminal batu bara Dalrymple Bay.
Pada tahun tersebut, EBITDA dari Hail Creek mencapai US$497 juta di mana US$408 juta menjadi jatah Rio Tinto. Laba sebelum pajak tercatat senilai US$435 juta dan Rio Tinto mendapat bagian US$357 juta.
Hail Creek tercatat sebagai tambang skala besar berumur panjang dan berbiaya rendah. Dua pertiga tambang tersebut menghasilkan batu bara kokas premium dan sepertiga batu bara termal untuk diekspor.
Pada akhir tahun lalu, sumber daya JORC Hail Creek mencapai 794 juta ton dengan cadangan terbukti dan terukur sebanyak 142 juta ton.
Sementara untuk Valeria, nilai asetnya tercatat sebesar US$1,01 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$859 juta menjadi hak Rio Tinto.
Adapun tambang tersebut memiliki sumber daya JORC sebanyak 762 juta ton.
Sepanjang tahun lalu, Glencore menjuala sebanyak 87 juta ton batu bara yang berasal dari 17 tambangnya di Queensland dan New South Wales.