Bisnis.com, JAKARTA – Perluasan ruang tunggu Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta untuk mengoptimalkan pelayanan penumpang diharapkan bisa selesai pada Agustus 2018.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan proses perluasan ruang tunggu tersebut diharapkan tidak mengganggu pelayanan penumpang yang saat ini dikerjakan secara bertahap. Akan ada tambahan ruang pelayanan untuk 900 hingga 1.400 penumpang per hari.
"Perluasan ruang tunggu yang dilakukan pada akhir Maret ini diharapkan bisa diselesaikan sesuai target pada Agustus," kata Agus Senin (19/3/2018).
Dia berpendapat untuk mengurangi kepadatan penumpang di terminal, ruang internasional bisa digunakan untuk penumpang domestik apabila sedang tidak ada penumpang internasional.
Jumlah penumpang di bandara tersebut diperkirakan mencapai 7,6 juta pada tahun ini dengan pertumbuhan rata-rata hingga 13% per tahun. Padahal kapasitas saat ini hanya bisa menampung 1,4 juta penumpang per tahun.
Bandara Adi Sutjipto, lanjutnya, memang sudah sangat sibuk dan susah untuk dikembangkan. Landasan pacu (runway) sepanjang 2.200 meter sudah tidak bisa diperpanjang karena kendala geografis, yakni pegunungan candi Ratu Boko di sebelah Timur dan jalan layang Janti di sebelah Barat.
Dengan runway sepanjang itu, hanya bisa melayani pesawat-pesawat narrow body secara terbatas. Hal tersebut juga ditambah konfigurasi taxiway dan apron yang juga terbatas, sehingga parking stand hanya cukup untuk sembilan unit pesawat narrow body.
Agus menuturkan pergerakan pesawat juga sangat sibuk karena bandara ini bersinggungan dengan kepentingan militer (civil enclave). Terdapat sebanyak 320 pergerakan per hari, yang terdiri dari 40% penerbangan sipil dan 60% penerbangan militer.
Saat ini, Bandara Adi Sutjipto mempunyai 2 terminal penumpang yaitu Terminal A dan B. Terminal A dipakai oleh maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia, sedangkan Terminal B untuk maskapai AirAsia, Express Air, NAM Air, dan Sriwijaya Air.