Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan konstruksi proyek Sistem Penyediaan Air Minum Jatiluhur 1 dan Karian baru dapat dilakukan pada 2019.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sri Hartoyo mengatakan saat ini pemerintah bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI, perusahaan daerah air minum offtaker dan penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) dalam hal ini Perum Jasa Tirta II masih membahas kesepakatan harga dan jadwal penyerapan air curah dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur I dan SPAM Karian.
"Setelah ada kesepakatan itu baru masuk dalam pelelangan badan usaha. Perkiraan saya pada 2019 baru bisa konstruksi untuk SPAM Jatiluhur I dan Karian," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/3/2018).
SPAM Jatiluhur I ini akan memiliki kapasitas sekitar 4.000 liter per detik yang airnya berasal dari Bendungan Jatiluhur.
Sementara itu, SPAM Karian akan memiliki kapasitas 3.200 liter per detik yang sumber air bakunya berasal dari Waduk Karian.
Investasi pembangunan SPAM Jatiluhur I Rp4 triliun dan SPAM dari Waduk Karian sekitar Rp6 triliun.
Baca Juga
"Kalau pemasangan distribusi di hilir dari Jatiluhur 1 itu sekitar Rp10 triliun memang ini agak mahal. Pemasangannya di Jakarta Timur, Pusat, dan Selatan," ucapnya.
Sri menuturkan bahwa berdasarkan hitungan, tarif air curah SPAM Jatiluhur 1 diperkirakan senilai Rp3.450 per meter kubik dan SPAM Karian sekitar Rp3.500 per meter kubik.