Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmin : Penjelasan soal Impor Garam Industri, Tunggu 2 Hari Lagi

Soal impor garam indusri belum bisa dijelaskan sat ini
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution/ANTARA-Wahyu Putro A
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution/ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan permasalahan impor garam untuk industri belum bisa dijelaskan saat ini.

"Masih terlalu dini menjelaskan, dua hari lagi saya jelaskan semua, sebab kalau saya bilang sekarang itu bisa jadi masalah," katanya, Rabu (14/3/2018).

Sebelumnya, terkait hal ini Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan kepastian impor garam akan menunggu rekomendasi dari KKP.

"Saat ini banyak sekali yang mengusulkan impor lagi. Saya tidak akan keluarkan berapa angkanya sebelum KKP berikan rekomendasi," katanya.

Oke mengemukakan rekomendasi diperlukan karena pada awal tahun Indonesia sudah melakukan impor garam sebanyak 2,37 juta ton, melebihi rekomendasi yang baru dikeluarkan KKP 1,8 juta ton.

Oke menambahkan untuk itu KKP harus segera mengeluarkan rekomendasi lagi sesuai arahan Menko Perekonomian untuk dapat melakukan impor lagi.

Direktur Industri Kimia Dasar, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam memastikan urgensi impor garam saat ini sebagai jalan keluar dari permasalahan kurangnya kebutuhan untuk industri.

"Khusus industri aneka pangan memang diminta 500.000 ton. Jadi tunggu saja pastinya kalau tidak besok dan paling lambat jumat akan kami rilis," katanya.

Adapun sebelumnya, Menko Darmin pernah menegaskan bahwa quota impor garam industri tahun ini akan mencapai 3,7 ton sesuai dasar kebutuhan. Dirinya juga mengatakan selagi masih dalam batasan kuota maka impor tidak perlu rekomendasi KKP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper