Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) memproyeksi volume angkutan ekspor komoditas jagung sebesar 60.000 ton secara bertahap. Perseroan mengengenjot pengiriman ekspor untuk komoditas lain.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan perseroan sudah bekerja sama dengan perusahaan pelayaran SITC asal Hongkong sejak 2015. Sejak saat itu, Pelabuhan Makassar sudah bisa melayani pengiriman barang ke luar negeri secara langsung tanpa transit atau direct call.
“Hingga saat ini dan sudah cukup banyak komoditas yang dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Makassar, di antaranya Kakao, produk olahan perikanan seperti Ikan dan Udang, Kayu Merbau, Kelapa, serta masih banyak lagi,” jelas Doso dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Selasa (13/3/2018).
Menurut Doso, dengan dibuka direct call dari Makassar, komoditas dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) bisa langsung dikirim ke berbagai negara tujuan seperti Jepang, Korea, China, Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Secara khusus, pekan lalu Pelindo IV melayani angkutan ekspor jagung perdana ke Filipina dengan volume 6.700 ton. Secara bertahap, volume ekspor jagung akan mencapai 60.000 ton. Doso berharap, ke depan volume ekspor jagung dan komoditas lainnya bisa semakin meningkat.
Sebelumnya, Pelindo IV juga menggandeng PT Perikanan Nusantara (Persero) guna menggenjot ekspor langsung dari Pelabuhan Ambon, Maluku. Corporate Secretary Pelindo IV, Iwan Sjarifuddin mengatakan perairan Maluku yang kaya dengan sumber daya perikanan menjadi potensi menggiurkan untuk menggenjot kargo dari Pelabuhan Ambon.
"Produk perikanan Perinus dikonsolidasikan, selanjutnya diekspor langsung [direct call] dari [pelabuhan] Ambon," jelasnya kepada Bisnis.com.
Dia mengimbuhkan, produk perikanan yang akan diekspor dari Ambon terutama berasal dari Tual, Kabupaten Maluku Tenggara. Pelindo IV akan menambah fasilitas kontainer berpendingin atau refeer container di Pelabuhan Tual dan menambah alat bongkar muat mobil crane untuk pengosongan dan pemuatan barang ke refeer container.