Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sal Perjanjian Dagang RI-Australia, Ini Kata Mendag

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan menuju ke Australia pekan depan untuk membahas perundingan Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement sekaligus menghadiri KTT Asean Australia pekan depan. Dia mengaku Indonesia akan mencari jalan tengah untuk mencapai win-win solution. Namun tidak dijelaskan secara rinci langkah yang ditempuh.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) ./.Bisnis-Endang Muchtar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) ./.Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan menuju ke Australia pekan depan untuk membahas perundingan Australia – Comprehensive Economic Partnership Agreement sekaligus menghadiri KTT Asean – Australia pekan depan. Dia mengaku Indonesia akan mencari jalan tengah untuk mencapai win-win solution. Namun tidak dijelaskan secara rinci langkah yang ditempuh.

Enggar mengaku akan membawa serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roelani untuk membantu menyelesaikan perundingan.

“Saya tidak mau berada pada posisi membuka akses pasar untuk mereka tanpa Indonesia juga dapat akses. Targetnya semua komoditas [untuk ekspor], banyak,” katanya.

Dilansir Bloomberg menyebutkan kesepakatan perdagangan bebas antar kedua negara tidak dapat diselesaikan menjelang kunjungan Presiden Jokowi dalam pertemuan leaders summit nanti. Poin perundingan yang masih dilakukan ialah mengenai persetujuan pendirian Universitas Australia di Indonesia.

Selain itu, perundingan juga dilanjutkan seputar pekerja Indonesia seperti perawat agar diberikan visa guna mengisi kekurangan keterampilan tenaga perawat di Australia. Meski begitu menurut laporan itu, perundingan antar kedua negara telah mencapai 95%.

Sebelumnya dalam pakta perdagangan bebas, eksportir Australia akan mendapatkan penurunan tarif gula ke Indonesia menjadi 5%. Sementara Indonesia akan mendapat penghapusan tarif pestisida dan herbisida untuk diekspor ke Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper