Bisnis.com, JAKARTA - PT Pembangkitan Jawa Bali optimistis pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Jawa 3 tidak akan mundur dari rencana awal kendati hingga saat ini mitra untuk pengerjaan proyek tersebut belum ditetapkan.
Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara meyakini terus mundurnya penetapan mitra tersebut dari rencana awal, tidak akan membuat rencana pembangunan turut mundur. Menurutnya, penetapan mitra tidak akan lama lagi segera diumumkan.
“Enggaklah. Ini kan hanya seminggu dua minggu saja [mundurnya penetapan mitra],” ujar Iwan kepada Bisnis, Senin (19/2/2018).
Namun, Iwan masih enggan membeberkan waktu pasti rencana pembangunan proyek berkapasitas 800 megawatt (MW) tersebut.
“Tunggu RUPTL [Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik] disahkan. Di situ tercantum nanti,”katanya.
Untuk mencari mitra dalam pengerjaan proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas yang akan dibangun di Gresik, Jawa Timur tersebut, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melakukan seleksi terhadap 160 peminat yang terdiri dari perusahaan dan konsorsium. Dalam tahap akhir, seleksi tersebut menyisakan lima kandidat.
Dalam proyek tersebut, PJB akan menjadi pemilik saham mayoritas sebesar 51%, sementara calon mitranya mendapat penawaran sebesar 49%. Selain itu, perseroan menawarkan skema seluruh pendanaan PLTGU Jawa 3 ditanggung oleh calon mitra.
Nantinya, pasokan gas untuk kebutuhan PLTGU Jawa 3 akan berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB). Dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PT PLN (Persero), induk usaha PJB, dan PT Pertamina (Persero), harga gas ditetapkan senilai US$7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak 30 tahun.
PLN sebenarnya mendapatkan jatah alokasi gas dari JTB sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun untuk kebutuhan gas di PLTGU Jawa 3 hanya sekitar 80 MMSCFD.
Proyek tersebut merupakan bagian dari mega proyek 35.000 MW. Menurut data Kementerian ESDM per November 2017, sebanyak 12.726 MW pembangkit listrik telah menandatangani PPA, sebanyak 16.992 MW telah masuk dalam tahap konstruksi dan 1.061 MW telah beroperasi.