Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pertanian mengajak seluruh eksportir dan pemain industri di sektor perkebunan karet untuk mau bersama-sama berusaha mengangkat kembali harga karet yang saat ini terpuruk.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengajak agar seluruh pihak terkait mau bersama sama menyamakan pemahaman dan bersatu agar pada saat harga rendah bisa mengunci pasokan dan tidak menjualnya dalam kurun waktu tertentu.
“Strategi pasar kita ke luar, harusnya ada kebersamaan, kesepahaman, persatuan antar industri dan trader atau para pembeli. Mereka itu harusnya bersatu, satu komitmen bahwa pada saat harga rendah, kunci! Nggak usah jual dalam kurun waktu tertentu,” imbau Bambang, Senin (12/2/2018).
Dia menyebutkan, salah satu hal yang membuat harga karet berpotensi terus berada dalam level yang rendah adalah adanya pihak tertentu yang melepas pelan-pelan pasokan karet yang dimiliki. Hal ini katanya akan berpengaruh terhadap harga.
“Nanti, pada saat harga, pasti harga akan naik kalau Indonesia itu kompak. Itu untuk strategi harga pasar ke luar kita ya,” katanya.
Lemahnya harga pasar, menurut Bambang, pada umumnya juga berpengaruh pada produksi karet. Pasalnya, ketika harga rendah, petani cenderung bersikap pesimistis sehingga tidak merawat tanamannya. Namun, ketika harga menguat, diyakini Bambang, mereka akan kembali giat merawat kebunnya.
Untuk itu, Selain meminta kerja sama para pihak trader atau eksportir, dia juga meminta pengertian petani terkait harga karet yang juga dipengaruhi pasar internasional.
“Tapi kan komoditas perkebunan sangat ditentukan oleh perilaku pasar internasional. Kondisi itu sebenarnya lebih bagus, tapi petani juga harus siap saat komoditas perkebunan harganya tinggi, saat tertentu harganya mungkin saja rendah,” katanya.