Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Pelonggaran Fleksibilitas Bulog, Amran: Berdampak Positif Bagi Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keputusan penaikan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) atas gabar pemerintah yang ditetapkan menjadi 20%.
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi keputusan penaikan fleksibilitas harga pembelian pemerintah (HPP) atas gabar pemerintah yang ditetapkan menjadi 20%.

Menurutnya, keputusan rakortas untuk menaikkan fleksibilitas HPP dari sebelumnya 10% menjadi 20% akan berdampak baik bagi petani.

“Bagus dong bagi petani. Fleksibilitas naik itu sudah bagus,” katanya, Senin (12/2/2018).

Seperti diketahui, pemerintah dalam Inspres Nomor 5/2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah ditetapkan HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kualitas kada air maksimum 25% dan kadar hampa atau kotoran maksimum 10% adalah Rp3.700 per kilogram di tingkat petani atau Rp3.750 per kilogram di penggilingan.

Harga pembelian gabah kering giling dengan kualitas kadar air maksimum 14% dan kadar hampa atau kotoran maksimum 3% adalah Rp4.600 per kilogram di penggilingan atau Rp4.650 per kilogram di gudang Perum Bulog.

Sementara itu, harga Pembelian Beras dengan kualitas kadar air maksimum 14%, butir patah maksimum 20%, dan kadar menir maksimum 2%, serta derajat sosoh minimum 95% adalah Rp7.300 per kilogram di gudang Perum Bulog.

Pemerintah kemudian menetapkan adanya fleksibilitas 10% dalam penugasan penyerapan beras yang diberikan kepada Bulog. Saat ini, fleksibilitas tersebut kembali dilonggarkan mengingat harga gabah yang dinilai masih tinggi.

Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan, pelonggaran ini bertujuan untuk mencegah kerugian petani. Di sisi lain, dia juga mengingatkan bahwa dengan dinaikkannya fleksibilitas ke angka 20% maka harga beras di pasar juga berpotensi ikut naik.

"Fleksibilitas adalah batas maksimal, tergantung harganya. Kalau fleksibilitas naik maka harga beras naik, itu yang harus diingat. Namun, kalau kita tidak naikkan, kasihan petani," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper