Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suksesi Gubernur BI, Apindo Beri Acungan Jempol ke Agus Martowardojo

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengapresiasi kinerja Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam memimpin BI sejak 2013 lalu.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan sambutan pada CEO Focus 2017 dengan tema Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar Modal, di Jakarta, Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menyampaikan sambutan pada CEO Focus 2017 dengan tema Tantangan Dunia Usaha dan Pengembangan Pasar Modal, di Jakarta, Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengapresiasi kinerja Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam memimpin BI sejak 2013 lalu.

Menurut Hariyadi, Agus telah mengubah formula BI Rate menjadi BI 7-Day Repo Rate. Keputusan ini dinilai membuat acuan suku bunga menjadi realistis karena mengikuti kondisi bunga di pasar. “Itu perlu dilanjutkan,” kata Hariyadi saat dihubungi Bisnis hari ini, Jumat (9/2/2018).

Selain itu BI juga telah merilis sistem gerbang pembayaran nasional (GPN), di mana pemegang kartu debit sebuah bank tertentu dapat melakukan transaksi menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun perangkat elektronic data capture (EDC) bank lain.

Hariyadi berharap sistem baru tersebut tidak merugikan payment gateway yang lebih dulu ada seperti mastercard. Upaya untuk menyatukan gerbang pembayaran menjadi single payment gateway diyakini dapat mengantrol seluruh transaksi ke depan.

Apalagi dengan kehadiran e-commerce, sistem penyatuan tersebut diprediksi mampu mengontrol lalulintas devisa serta meredam potensi kehilangan penerimaan pajak.

“Single payment gateway itu penting, tapi ada masalah komersilnya, karena yang sudah investasi harus bagaimana? Gubernur BI baru nantinya supaya bisa menyelesaikan hal ini, supaya benar-benar bisa mulus menjadi satu tanpa ada yang dirugikan,” terangnya.

Selain sistem devisa bebas yang dianut RI masih mengalami banyak tantangan Aipindo juga meminta BI ke depan lebih mampu meredam gejolak mata uang yang terus naik turun. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan struktur keuangan yang baik bersama Otoritas Jasa Keuangan.

"Saya pikir pendalaman struktur keuangan perlu dilakukan bersama OJK. Artinya karena BI itu masalah ke pembayaran, OJK masalah institusi keuangan, sehingga pendalaman struktur keuangan ini kan menjadi persoalan bersama. Supaya kita punya instrumen tabungan masyarakat sehingga masyarakat punya banyak pilihan. Ini perlu dioptimalkan," ujarnya.

Kalangan pengusaha juga melihat rencana redenominasi rupiah. Wacara ini perlu waktu dan momen yang tepat serta kesiapan matang. Gubernur BI baru diharapkan perlu mempersiapkan hal ini pula.

Redenominasi ini diyakini secara psikologis mata uang rupiah akan lebih kuat. "Apa yang sudah dilakukan oleh pak Agus bisa diteruskan semua, namun ada yang perlu dioptimalkan juga," tutur Hariyadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper