Bisnis.com, JAKARTA - PT PAL Indonesia mengungkapkan keinginan untuk bisa terlibat dalam penggarapan kapal tanker PT Pertamina.
Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan hal tersebut bisa menjadi implementasi dari sinergi BUMN yang saat ini tengah canangkan pemerintah.
“Yang kami harapkan adalah pembangunan tanker 17.500 DWT dan 30.000 DWT yang dipesan oleh Pertamina kepada swasta dapat dialihkan kepada kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Budi menjelaskan perseroan sebelumnya pernah melakukan kerja sama dengan perusahaan minyak negara tersebut terkait pengadaan dua unit kapal tanker dengan ukuran 17.500 DWT. Namun, terjadi keterlambatan pengiriman selama 1 tahun dan 2 tahun yang disebabkan oleh musibah tergulingnya kapal milik Pelni di depan salah satu pintu docking PAL Indonesia.
“Sehingga, kapal yang sudah seharusnya selesai tidak bisa ditarik keluar,” ungkapnya.
Saat ini, utilitas fasilittas produksi kapal permukaan PAL Indonesia sebesar 28%-29%. Diharapkan, dengan semakin banyaknya pesanan kapal yang digarap oleh perseroan, utilitas produksi bisa mencapai 50% pada tahun ini.