Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian menyatakan Indonesia berpotensi menjadi pusat pertumbuhan industri petrokimia dan kompetitif di tingkat Asean maupun Asia.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, mengatakan Indonesia memiliki potensi cadangan minyak dan gas hingga 7,5 miliar barrel dan 150 triliun kaki kubik serta cadangan batu bara sebesar 30 miliar ton.
“Sumber daya ini belum digunakan secara optimal dan selama ini hanya diekspor,” katanya Senin (5/2/2018).
Untuk itu, Sigit menuturkan hilirisasi industri diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri dan daya saing. Cara pandang terhadap kekayaan alam domestik juga perlu diubah, bukan lagi sekedar komoditas perdagangan, tetapi juga sebagai pendukung sektor industri.
Kemenperin mencatat sepanjang 2015-2017, pertumbuhan industri petrokimia berbasis migas masih dipengaruhi oleh kenaikan harga gas. Pasalnya, bahan baku gas membentuk 70% terhadap struktur biaya produksi pada sektor tersebut.
Oleh karena itu, dalam upaya mempercepat realisasi investasi di industri petrokimia, Kemenperin telah mengusulkan agar sektor ini perlu mendapatkan penurunan harga gas. Dipastikan, dengan harga gas yang kompetitif, daya saing industri petrokimia nasional semakin meningkat.
Sigit menyebutkan peningkatan produktivitas dan daya saing industri petrokimia nasional, antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bahan baku dan energi. Selanjutnya, keterpaduan industri petrokimia dengan sektor hulu migas, sistem logistik transportasi dan pelabuhan yang dapat diandalkan, pembangunan kompetensi SDM, serta pemanfaatan riset dan teknologi industri.
Adapun, Kemenperin terus mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan produksi di sektor manufaktur lainnya. Dengan sifatnya yang padat modal, padat teknologi, dan lahap energi, pengembangan industri petrokimia perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
“Industri petrokimia sebagai salah satu sektor hulu yang menyediakan bahan baku untuk hampir seluruh sektor hilir, seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetik hingga farmasi. Sehingga keberlanjutan dalam pembangunan industri petrokimia sangat penting bagi aktivitas ekonomi,” katanya.