Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menilai Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang andal dalam bidang nuklir sehingga tak perlu khawatir untuk disalip oleh tenaga kerja asing.
Menristekdikti M. Nasir mengatakan, Indonesia merupakan gudangnya ahli nuklir. Hal ini mengingat cukup banyak perguruan tinggi yang memiliki bidang studi di bidang nuklir.
“Dari sisi kesiapan SDM, Indonesia merupakan gudangnya ahli nuklir. UGM ada teknik fisika nuklir, ITB, UI juga ada. Kita sangat siap [mengembangkan nuklir]. Saking banyaknya kita bahkan mengekspor tenaga kerja,” ujarnya, Senin (5/2/2018)
Dia menjelaskan, bahkan sejumlah ahli nuklir Indonesia kini bekerja di Badan Atom Internasional atau International Atom Energy Agency (IAEA). Pihaknya pun menjalin kerja sama dengan lembaga tersebut untuk pertukaran ahli untuk meningkatkan kompetensi penggunaan nuklir untuk perdamaian.
Sebagaimana diketahui, Indonesia telah ditunjuk sebagai salah satu IAEA Collaborating Centre untuk pemuliaan tanaman pangan pada 2017, karena dinilai mampu menjadi negara tujuan pelatihan bagi negara di Asia Pasifik dan Afrika. Indonesia pun dinilai berhasil dalam menciptakan banyak varietas unggul tanaman padi,kedelai, kacang hijau, kacang tanah, sorgum dan gandum, yang telah ditanam di berbagai daerah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kelompok tani.
Pada tahun lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meresmikan irradiator gamma merah putih dan laboratorium radioisotope dan radiofarmaka yang berlokasi di Puspiptek Serpong.
Sementara Iradiato gamma merah putih adalah irradiator pertama yang dibangun dengan lokal konten hingga 84%. Adapun laboratorium radio isotop dan radiofarmaka digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi isotop baik untuk keperluan dalam negeri maupun impor.