Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tampak enggan mengatakan kriteriamengenai seleksi Gubernur Bank Indonesia yang sedang diseleksi Presiden.
Namun menurutnya, Gubernur Bank Sentral yang baru nanti harus seseorang yang memiliki perhatian murni kepada dua sektor. Yakni tidak hanya moneter tetapi juga sektor riil.
"Itu yang utama. Lalu saat ini dunia memang sudah berubah dengan ekonomi digital. Kita harus tanggap, jadi kira-kira kombinasi orang yang punya semangat sektor moneter untuk lebih efisien dengan tingkat bunga yang rendah itu yang kita butuhkan," katanya, Jumat (2/2/2017).
Darmin mengemukakan saat ini kita sudah tertinggal dari banyak negara di Asean. Untuk itu dibutuhkan penggerak dari dua lembaga BI dan OJK untuk pelan-pelan mengejar ketertinggalan tersebut.
Salah satunya suku bunga yang banyak negara sudah rendah dikisaran 6%, sementara Indonesia masih pada 11%. Sebelumnya, jelang purna tugas pada Mei 2018, Gubernur BI menegaskan akan terus fokus menyelesaikan tugasnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan dirinya harus meyakinkan transisi kepemimpinan akan dijalankan dengan baik.
"Dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan,stabilitas makro ekonomi dan seluruh bauran kebijakan BI akan tetap konsisten dari yang lalu hingga ke depan," kata Agus.
Mei 2019, masa tugas Gubernur BI Agus Dermawan Wintarto Martowardojo akan berakhir.
Mantan menteri keuangan yang kini berusia 61 tahun tersebut memulai jabatannya sebagai pimpinan bank sentral saat taper tantrum melanda pada 2013.
Sejauh ini, BI di bawah kepemimpinan Agus Martowardojo berhasil meningkatkan reputasi bank sentral tersebut melalui level komunikasi luas kepada pasar.
Itu merupakan reformasi vital mengingat langkah beliau memotong suku bunga acuan sebanyak delapan kali sejak awal tahun lalu.
Oktober lalu, Agus meraih penghargaan Governor of the Year se-Asia Pasifik Timur. Penghargaan tahunan tersebut diberikan oleh Global Markets kepada mantan presdir Mandiri tersebut atas prestasinya melakukan transformasi dalam berbagai kebijakan bank sentral.
Salah satu transformasi utama yang diangkat Global Markets adalah cara bank sentral di bawah kepemimpinan Agus dalam melakukan komunikasi kebijakan. Dirinya dianggap sebagai sosok yang mengusung transparansi untuk menjaring ekspektasi publik.