Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Ekspor 16 Ton Manggis ke China

Indonesia kembali melakukan ekspor 16 ton manggis ke China, kali ini lewat Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (2/2).
Manggis /herbzway
Manggis /herbzway

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia kembali melakukan ekspor 16 ton manggis ke China, kali ini lewat Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (2/2/2018).

Setelah keran ekspor manggis ke Tiongkok terbuka kembali pada 11 Desember 2017 lalu terdapat puluhan ribu ton permintaan manggis Indonesia ke Tiongkok.

Sebelumnya, sebanyak satu ton buah manggis diekspor ke China dalam peluncuran perdana melalui Bandara Soekarno Hatta dengan eksportir PT. Agung Mustika Selaras, Tangerang yang disaksikan Badan Karantina Kementerian Pertanian, pada 18 Januari 2018.

Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian, mengatakan pihaknya optimistis dapat memenuhi permintaan ekspor ke Tiongkok karena telah memasuki musim panen.

"Musim panen buah manggis secara simultan terjadi di seluruh sentra buah manggis. Diawali pulau Sumatra, Jawa dan berakhir di NTB yang akan berlangsung hingga akhir April 2018," ujarnya, dalam acara pelepasan ekspor 16 ton manggis ke China via pelabuhan Tanjung Priok (2/2/2018).

Banun menjelaskan momentum ini menjadi amat penting, mengingat akselerasi ekspor produk pertanian dengan standard SPS merupakan salah satu peran strategis Badan Karantina Pertanian dalam meningkatkan daya saing produk pertanian untuk kesejahteraan petani.

"Badan Karantina Pertanian senantiasa berkomitmen untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani melalui akselerasi ekspor produk pertanian," katanya.

Dia menambahkan untuk mendapatkan harga jual yang tinggi, produk pertanian harus memenuhi standar SPS agar diterima di negara ekspor, seperti manggis ini.

Untuk bisa masuk langsung ke Tiongkok, manggis ini harus memenuhi persyaratan standar baku mutu yang tertuang dalam protokol impor manggis yang telah disepakati karantina Tiongkok dan Indonesia.

Adapun protokol tersebut yaitu manggis berasal dari kebun yang telah terregistrasi, rumah kemas terregistrasi dan dijamin bebas dari OPT, baik berupa serangga hidup kutu putih (mealy bug) dan semut.

Badan Karantina Pertanian terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada para eksportir melalui program inline inspection karantina.

Program inline inspection merupakan kesatuan sistem pengawasan dari hulu hingga hilir meliputi penilaian benih unggul, teknik budi daya yang baik (Good Agricultural Practice) dan penanganan pasca panen yang baik (Good Handling Practice) guna mencegah adanya cemaran hama penyakit sejak dari kebun.

"Kami mengedukasi semua proses pengawasan in line inspection kepada petani dan eksportir, sehingga proses pemeriksaan tindakaan karantina di tempat pengeluaran ekspor menjadi lebih cepat, efektif dan efisien" jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper