Bisnis.com, JAKARTA –Kadin Indonesia menilai penutupan gerai sejumlah toko modern belakangan ini menjadi fenomena yang juga terjadi di sejumlah negara. Untuk itu, pengusaha diminta lebih mengantisipasi perubahan di industri ritel.
Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Indonesia mengatakan tren penutupan toko ritel tidak hanya di Indonesia tapi juga di tingkat global, termasuk Amerika Serikat.
“Banyak gerai sekarang ditutup karena ritel sedang menurun, dan ini tidak terjadi di Indonesia saja. Di negara lain juga banyak yang seperti itu,” katanya kepada Bisnis.
Menurutnya, peritel perlu mengantisipasi kondisi ke depan, termasuk adanya kemajuan teknologi yang membuat belanja daring semakin berkembang.
“Saya pikir antisipasi ya, mungkin yang punya brand harus ada cara, mekanisme penjualan di luar dari sekadar punya toko,” jelasnya.
Dia mengatakan penutupan gerai dapat menjadi startegi untuk melihat peluang di saluran lainnya. Selain itu, peritel juga harus peka dengan perubahan perilaku pembeli saat ini.
“Sekarang kelihatannya tren pembeli yang ke toko itu lebih terbatas, bukan hanya daya beli di negera tersebut, tapi memang masyarakatnya trennya berubah,” ujarnya.
Dia menambahkan saat ini tren konsumsi masyarakat juga lebih mengarah pada leisure seperti ke restoran, perjalanan, liburan.
“Itu juga trennya, berbeda,” katanya.
Sebelumnya, diberitakan distributor tunggal sepatu Clarks untuk Indonesia, PT Anglo Distrindo Antara akan hengkang dari Indonesia.
Rubby dari manajemen PT Anglo Distrindo Antara mengatakan rencanya semua butik sepatu merek Inggris tersebut akan tutup pada Maret 2018.
Adapun alasan dibalik ditutupnya gerai tersebut dikarenakan kinerja yang menurun drastis. Rubby mengatakan mulai turunnya jumlah penjualan sepatu dan sandal Clarkks di Indonesia dirasakan sejak akhir 2015. Kondisi tersebut terus berlangsung, sehingga terjadi penutupan gerai.
Animo konsumen yang cenderung menahan uang untuk dibelanjakan diperkirakan menjadi penyebab tertekannya penjualan sepatu Clarks di Indonesia.