Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III berencana membangun ICM (integrated container move) untuk mengefisienkan waktu muat dan bongkar di pelabuhan. Rencananya, ICM diluncurkan pada 11 Maret 2018.
Presiden Direktur PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengungkapkan BUMN itu telah mematenkan ICM dengan salah satu pihak di Eropa.
ICM akan menghubungkan antarterminal di pelabuhan menggunakan kereta sehingga kontainer tidak perlu dibawa menggunakan truk melewati jalur darat.
“Kita akan buat semacam skytrain, di atasnya membawa kontainer dan di bawahnya bisa bawa kargo atau orang,” ujar Ari, panggilan akrabnya, saat bertandang ke redaksi Bisnis Indonesia pada Selasa (30/1/2018).
Dia menambahkan ICM bisa menjadi gangguan bagi perusahaan trucking. Namun, ICM bisa menghemat dari segi waktu dan uang. “Sebagai perbandingan, Rp1 juta per ton menggunakan truk. Kalau kita di sini, Rp350.000 per kontainer."
Ari menjelaskan pula mengenai pembangunan jalan sepanjang 1,2 km yang menghubungkan jalan tol Surabaya-Gresik (Jawa Timur) ke pelabuhan dengan menggunakan struktur baja komposit yang tahan hingga 200 tahun. Jalan itu dibangun demi meningkatkan pelayanan Pelindo III.
Dia mengemukakan BUMN itu menggunakan baja terpanjang, 58 meter, untuk pertama kalinya dalam konstruksi pembangunan.
Ari mengungkapkan konstruksi jalan itu juga menggunakan sistem BIN (building information modeling) dengan investasi Rp1,3 triliun.
“Kalau konstruksi sipil itu biasanya ada proses desain, perencanaan, dan konstruksi. Tapi di sini, desain dan perencanaan itu digabung menjadi satu sehingga meminimalkan kesalahan,” kata Ari.
Dia menambahkan penggunaan sistem BIN dan struktur baja komposit bisa menghemat 30% dari segi waktu dan 20% dari segi budget. Ari berharap proses konstruksi jalan menuju pelabuhan dapat rampung pada 2019.