Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Alasan Slag Baja Jadi Bahan yang Oke untuk Pembangunan Jalan

SNI slag baja untuk bahan agregrat pembangunan jalan telah diterbitkan pada tahun lalu dan saat ini sosialisasi tengah gencar dilaksanakan untuk memperkenalkan material tersebut.
Industri baja/JIBI
Industri baja/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—SNI slag baja untuk bahan agregrat pembangunan jalan telah diterbitkan pada tahun lalu dan saat ini sosialisasi tengah gencar dilaksanakan untuk memperkenalkan material tersebut. 

Anwar Yamin, Kepala Bidang Standarisasi dan Kerja Sama Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengatakan berdasarkan penelitian slag baja memiliki daya lekat yang lebih baik dibandingkan dengan agregrat konvensional lainnya, seperti batu alam.

"Slag baja memiliki muatan ion positif, sehingga ikatannya bagus. Kalau batu alam, ionnya negatif dan material lain juga negatif, sehingga tidak bisa mengikat," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Walaupun dalam penggunaan agregrat batu alam tidak terdapat ikatan karena mengandung ion negatif, tetapi dapat digunakan karena ada gaya adhesi atau gaya tarik menarik antar partikel.

"Dengan slag, ada ikatan ion dan gaya adhesi, sehingga empat kali lebih kuat dari material agregrat lainnya," kata Anwar.

Kementerian PUPR menetapkan beberapa kriteria slag sebagai material pilihan. Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain slag harus berasal dari limbah hasil peleburan biji besi atau baja, baik berupa BF slag, BOF slag, EAF slag, atau IF slag yang berasal dari pabrik yang produk slag-nya telah tersertifikasi SNI.

Material slag juga hanya boleh dilaksanakan untuk penimbunan di atas tanah atau tanah dasar yang permukaan air tanahnya minimum 1 meter. Untuk slag sebagai bahan lapis pondasi, syarat umun yang ditetapkan yaitu harus berasal dari limbah hasil peleburan biji besi atau baja dan tidak boleh ada penambahan bahan lain ke agregrat slag yang memiliki perbedaan berat jenis lebih dari 0,2. 

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Ismail Mandry mengatakan saat ini harga jual slag baja untuk agregrat pembangunan jalan belum ditetapkan. Asosiasi masih melakukan pembahasan internal sebelum mengusulkan harga ke Kementerian PUPR untuk menjadi harga acuan para kontraktor pembangunan jalan.

"Yang jelas harganya lebih rendah dibandingkan dengan bahan agregrat batu split," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper