Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah menjajaki kerja sama dengan tujuh calon mitra yang berminat mengembangkan Bandara Kuala Namu, Deli Serdang. Perseroan berharap pengembangan bandara tersibuk di Pulau Sumatra itu bisa segera dimulai tahun ini.
Daan Achmad, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II, mengatakan perseroan dengan calon mitra bakal membentuk perusahaan patungan atau joint venture. Porsi saham mayoritas sebesar 51% dipegang Angkasa Pura II sedangkan 49% digenggam mitra strategis.
Angksa Pura II telah telah menggelar sejumlah lawatan atau roadshow ke berbagai negara untuk mencari mitra strategis. Hasilnya, tujuh calon investor sudah menyampaikan letter of intent atau surat ketertarikan. "Kami akan bahas dulu dengan advisor. Yang jelas, kami ingin menambah added value dan kompetensi di samping menaikkan trafik," jelasnya di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Baca Juga
Daan menuturkan, kapasitas Bandara Kuala Namu harus ditingkatkan karena saat ini arus penumpang di bandara berkode KNO itu telah mencapai 10 juta penumpang per tahun, melampaui kapasitas 9 juta penumpang per tahun. Pengembangan Bandara Kuala Namu diarahkan untuk meningkatkan kapasitas hingga 27 juta penumpang.
Menurut Daan Angkasa Pura II membutuhkan dana hingga Rp20 triliun untuk mengembangkan Bandara Kuala Namu. Jumlah tersebut terbagi dalam dua tahap di mana tahap pertama diperkirakan mencapai Rp7 triliun dan sisanya Rp13 triliun di tahap kedua.
Angkasa Pura II menilai Kuala Namu berpotensi menjadi hub alternatif dari Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng. Lokasi Kuala Namu juga terbilang strategis untuk pengembangan Jalur Sutra Transportasi Udara, terbentang dari Istanbul, Mumbai, Medan, Denpasar, hingga Perth. Selain didukung lokasi, saat ini Bandara Kuala Namu juga memiliki 200 hektare lahan yang siap dikembangkan di samping 1.400 hektare lahan yang sudah digarap.