Bisnis.com, MANGUPURA - Selama libur Natal dan Tahun Baru 2018 (Nataru), Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai mencatat penurunan jumlah penumpang sebesar 3,8% menjadi 1,25 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan dari jumlah tersebut, 695.000 merupakan penumpang domestik dan 558.000 penumpang internasional.
Menurutnya, walaupun ada penurunan, pergerakan penumpang pesawat selama libur Nataru sudah mencapai angka normal dibandingkan hari biasa yang 59.000 penumpang per hari. Ini membuktikan bahwa Bali aman untuk dikunjungi setelah erupsi Gunung Agung.
"Hal ini tidak terlepas dari proses pemulihan penerbangan pasca penutupan bandara akibat aktivitas yang terjadi pada Gunung Agung November lalu," tutur Suprayogi di Mangupura, Badung, Bali, pada Selasa (9/1/2018).
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas I Wilayah IV Bali Alexander Rita mengakui aktivitas Gunung Agung memengaruhi pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai.
Wisatawan mancanegara (wisman), menurutnya, paling terpengaruh kondisi Gunung Agung. Mereka masih ragu mengunjungi Bali Alhasil, ada beberapa pembatalan pesawat menuju Bali. "Sekalipun segala upaya kita sudah menyatakan bahwa Bali aman dikunjungi."
Terjadinya penurunan penumpang selama perhitungan berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah pesawat yang naik mencapai 8,8% menjadi 9.090 pesawat dengan realisasi 254 penerbangan tambahan dari 546 permohonan sejak 18 Desember 2017.
Adapun puncak kepadatan mengalami kenaikan pada 2 Januari 2018 sebesar 11% dengan jumlah 64.000 penumpang. Sementara rata-rata harian selama Nataru 2017 sebanyak 57.000 penumpang.
