Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut kondisi perekonomian Indonesia layaknya orang sehat yang sulit untuk berlari cepat.
Kepala Negara mengumpulkan sejumlah menteri di bidang ekonomi dalam rapat terbatas (ratas) guna membahas peningkatan perdagangan dan investasi. Anomali perekonomian Tanah Air tersebut akan dibahas untuk mencari akar permasalahannya.
"[Ekonomi] kita ini kalau diibaratkan orang, baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga enggak ada, tapi enggak bisa lari cepet. Masalahnya harus dicari," kata Presiden Jokowi saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jumat (5/1/2018).
Dia menambahkan kepercayaan internasional terhadap pengelolaan ekonomi Indonesia semakin baik, ditunjukkan dengan peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) yang pada 2014 ada di posisi 120, sekarang sudah meloncat ke rangking 72. Peringkat investment grade juga sudah diberikan dari Standard & Poor's, kemudian Fitch Rating juga memberikan peringkat BBB.
Pihaknya ingin seluruh kementerian terkait mampu bekerja sejalan untuk meningkatkan investasi dan perdagangan luar negeri. Masalah yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan.
"Jangan sampai kita kehilangan momentum," ujar Jokowi.
Sejumlah menteri kabinet yang hadir antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.