Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIJA Berharap Banyak pada Kawasan Industri Kendal

Emiten lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menargetkan Kawasan Industri Kendal, di Jawa Tengah menjadi sumber utama pendapatan bagi grup.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) mengamati maket Kawasan Industri Kendal (KIK) menjelang peresmiannya, di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) mengamati maket Kawasan Industri Kendal (KIK) menjelang peresmiannya, di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) menargetkan Kawasan Industri Kendal (KIK), di Jawa Tengah menjadi sumber utama pendapatan bagi grup. 

Chairman & Founder Jababeka Setyono Djuandi Darmono mengatakan optimisme ini dikarenakan kawasan ini disiapkan dengan matang sebagai kawasan industri yang paling lengkap.

Pihaknya juga menyiapkan lahan industri yang luas. Dengan pola ini maka pengusaha yang menempatkan usahanya di dalam kawasan ini memiliki kepastian usaha jika hendak melakukan ekspansi perluasan.

“KIK adalah satu-satunya kawasan industri dengan sarana paling lengkap setara Singapura. Tidak ada saingan. Hanya KIK yang didukung Pemerintah Singapura, pemerintah pusat, propinsi, kabupaten, dan masyarakat,” kata Darmono pada Senin (1/1/2018).

Dia yakin dengan model yang dikembangkan dalam kawasan ini, KIK akan memberi kontribusi signifikan bagi unit Jababeka group.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah Darmono mengatakan semenjak diluncurkan November 2016 lalu, pihaknya telah mampu menarik 35 perusahaan dari 300 perusahaan yang ditargetkan. Dari investor ini KIK telah mampu menarik investasi senilai Rp6,2 triliun.

Dalam laporan keuangan September 2017, entitas anak KIJA yakni (KIK, memiliki aset senilai Rp1,49 triliun, tumbuh 20,1% dari posisi Rp1,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun luas tanah untuk mengembangan di Kendal mencapai 581 ha atau senilai Rp1,34 triliun.

 

Selain itu, emiten bersandi saham KIJA ini juga memiliki tanah untuk pengembangan di daerah Pandeglang, Cikarang dan Morotai masing-masing seluas 1.541 ha, 1.062 ha dan 29 ha, masing-masing senilai Rp1,53 triliun, Rp2,14 triliun, dan Rp7,08 miliar.

Ass wr wb. Kang, saya lihat di daftar piket, Kang Saeno piket Minggu, 14, 21, dan 28 Januari selalu malam hari. Padahal, seingat saya, besoknya kan harus mengajar. Kalau mau, kita tukaran saja.

Utk tgl 14, saya jadi Minggu malam, sedangkan Kang Saeno Sabtu malamnya (13 Jan.)

Utk tgl 28, saya jadi Minggu malam, sedangkan Kang Saeno Minggu pagi (sebelumnya saya sudah tukaran dengan Andhika, dia jadi Sabtu malam dan saya Minggu pagi).

Tapi, utk tgl 21, saya tidak piket weekend. Jadi, mungkin Kang Saeno bisa nego utk tukaran dengan Fajar atau Martin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper