Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melansir penghematan sebesar Rp324 miliar hingga mendekati akhir tahun berjalan. Efisiensi tersebut turut menyokong pertumbuhan laba hingga 23%.
Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara mengatakan perseroan bisa mencetak efisiensi di 38 pospengeluaran non-operasional. "Contohnya biaya perjalanan pegawai, listrik, dan biaya konsultasi," ungkap Ari di Jakarta pada Selasa (19/12/2017).
Dia menuturkan berkat efisiensi, beban BUMN itu hingga Oktober 2017 hanya naik 6%, sedangkan pendapatan tumbuh 13%. Walhasil, laba bersih bisa bertumbuh hingga 12% menjadi Rp1,67 triliun sekaligus melampaui target yang diusung sepanjang tahun ini sebesar Rp1,65 triliun.
Pada November 2017, perolehan laba bersih Pelindo III menurut Ari telah menyentuh Rp1,75 triliun sehingga pada akhir periode Desember 2017 perseroan optimistis bisa meraih laba di kisaran Rp1,9 triliun hingga Rp2 triliun.
Ari menambahkan pencapaian kinerja perseroan sepanjang tahun ini bertumpu pada sejumlah strategi utama di antaranya penyerderhanaan proses bisnis dan optimalisasi teknologi informasi.
Dia mengemukakan Pelindo III menggenjot layanan dengan menyediakan customer relationship officer di setiap kantor cabang.
Selain itu, badan usaha milik negara (BUMN) berbasis di Surabaya, Jawa Timur, itu juga gencar merambah bisnis lain di luar bisnis inti.
Ari menjelaskan Pelindo III mulai merambah bisnis di luar jasa kepelabuhan dan diharapkan segmen nonpelabuhan bisa menyumbang pendapatan hingga 40% tahun depan.
Pelindo III, misalnya, melakukan ekspansi ke bisnis energi lewat cucu usaha PT Pelindo Energi Logistik. Di bisnis ini, PEL memasok gas 32.000 Mmbtu ke pembangkit milik PT PLN (Persero) di Bali dan memasarkan bahan bakar minyak di kawasan pelabuhan yang dikelola Pelindo III.
Pelindo III juga terjun ke bisnis properti setelah memulai pembangunan gedung perkantoran bernama Pelindo Place di Surabaya dengan merogoh kocek Rp550 miliar. Gedung perkantoran setinggi 23 lantai itu yang dibangun anak usaha PT Pelindo Properti Indonesia dan diestimasi rampung pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
