Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Sejak Zaman Soeharto, Pemerintah Ingin Tekan Angka Kemiskinan ke Single Digit

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan angka kemiskinan diharapkan turun dari posisi saat ini 10,7%. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan dalam RAPBN 2018 ditargetkan sebesar 9,5-10% atau turun dari 2017 yang dipatok 10,5%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12). Acara tersebut mengambil tema Keseimbangan Baru Ekonomi Digital./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12). Acara tersebut mengambil tema Keseimbangan Baru Ekonomi Digital./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah untuk pertama kali sejak zaman Presiden Soeharto menargetkan angka kemiskinan menurun menjadi single digit.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan dalam RAPBN 2018 ditargetkan sebesar 9,5-10% atau turun dari 2017 yang dipatok 10,5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan angka kemiskinan diharapkan turun dari posisi saat ini 10,7%.

"Dalam RPJNM ditargetkan sampai 7%--8% sehingga tahun depan kemiskinan untuk pertama kalinya kami targetkan dalam single digit sejak zaman Presiden Soeharto," kata Sri Mulyani dalam acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 bertajuk 'Keseimbangan Baru Ekonomi Digital' di Jakarta, Senin (4/11).

Dengan target single digit ini, dia menuturkan pemerintah akan memperbaiki kemiskinan di level terendah sehingga penanganannya akan sangat berbeda.

Terkait Gini ratio, Sri Mulyani mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan yang lebih rendah lagi dari 0,39.

"Bagi saya yang pernah bekerja di World Bank, 0,39 bukan kesenjangan yang tinggi tapi itu bisa menyebabkan social tention jika dibiarkan," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper