Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo diminta untuk segera mempercepat penyelesian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia--Australia.
Laman Sekretariat Kabinet melaporkan, Perdanaa Menteri Australia Turnbull berharap perundingan tersebut bisa selesai akhir 2017.
"Sekarang ini sudah pertemuan yang ke-10, dan harapannya adalah pertemuan terakhir di Jakarta ini semuanya bisa difinalisasikan," kata Pramono dalam keterangan resmi, Sabtu (11/11/2017).
Australia merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia. Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia dengan Australia pada 2016 senilai US$8,45 miliar.
Ekspor Indonesia tercatat senilai US$3,19 miliar dan nilai impor tercatat US$5,26 miliar. Komoditas nonmigas masih menjadi andalan kedua negara dengan total perdagangan senilai US$7,18 miliar sepanjang tahun lalu, sedangkan migas hanya US$1,27 miliar.
Seperti diketahui, peluncuran perundingan tersebut dilakukan pada 2 November 2010. Proses sempat terhenti pada 2011—2015 sehingga dilakukan reaktivasi pada Maret 2016.