Bisnis.com, JAKARTA — Ekspansi pengembang asing masih akan meramaikan pasar properti akhir tahun ini. Kawasan alam sutera utamanya mulai menjadi ekspansi para pengembang asing.
Pengembang asal Singapura PT Brewin Mesa Sutera ikut meramaikan pasar properti Indonesia di Alam Sutera.
Perushaan melihat Tangerang khususnya Alam Sutera punya perkembangan pesat. Dibandingkan Kelapa Gading atau Jakarta Selatan, township ini jauh lebih mewah dan prestis,.
"Kami akanbmelalui proyek The Lana. Apartemen kelas atas seharga Rp1 miliar – Rp4,5 miliar, "ungkap Presiden Director PT Brewin Mesa Sutera, Bill Cheng.
Jakarta sebutnya memang memang market utama properti. Akan tetapi seiring pertumbuhan, masyarakat kini cenderung berekspansi untuk tinggal ke luar Jakarta.
Kelapa Gading sendiri saat ini sudah mengalami keterbatasan stok rumah tapak (landed house) sehingga mendorong tetap tingginya permintaan hunian sekunder sejak 2015. Kondisi ini terjadi mengingat harga rumah seken relatif lebih murah dibanding rumah baru.
Berdasarkan data Rumah.com, harga rumah di Kelapa Gading bervariasi. Untuk rumah seken yang direnovasi total sehingga nampak baru dipasarkan sekitar Rp3 miliaran. Sementara untuk rumah dalam kondisi baru (primary) dipasarkan mulai Rp5 miliar.
Menurut Bill Cheng, meski harga yang ditawarkan The Lana lebih mengarah ke pembeli kalangan investor dan pebisnis besar, namun pangsa pasar ternyata cukup mudah diserap. Hal ini merujuk catatan penjualannya.
“Dari total 564 unit yang ada, sekarang 160 unit telah terjual sejak kuartal pertama tahun ini. Jika dirata-rata, kami bisa menjual 30 unit per bulan. Kami percaya diri menyebut ini adalah the best-selling project di Tangerang, sebab dengan harga premium, angka penjualan sebesar itu terbilang sangat bagus,” katanya.