Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sejumlah tokoh yang masuk dalam daftar Paradise Papers tidak bisa langsung dipersepsikan negatif.
Sebelumnya, International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) membuka data mengenai investasi orang kaya di negara surga pajak (tax haven).
Dalam laporan tersebut, terdapat beberapa nama dari Indonesia, yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong.
Meski demikian, Wapres menilai masuknya sejumlah nama tersebut dalam daftar tidak selalu diartikan melakukan sesuatu yang negatif.
Menurutnya, ada dua motif sejumlah orang tersebut membuat perusahaan di luar negeri .Yang pertama, adalah pembentukan perusahaan kemungkinan untuk menghindari pajak.
Motif kedua, Wapres mengatakan agar dapat memudahkan bisnis tersebut dalam mendapatkan akses ke dalam dan luar negeri. Contohnya, perusahaan yang bersangkutan mendapatkan fasilitas kredit dari luar negeri untuk kemudian dipakai di dalam negeri.
Baca Juga
"Itu (motif kedua) positif, tidak semua negatif. Ada juga positifnya orang itu memakai akses modal dari luar ke dalam," kata Wapres JK, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (7/11/2017).
Dia melanjutkan, "Negatifnya kalau uang disembunyikan disitu untuk tidak membayar pajak, itu negatif."
Menurutnya, sangat biasa apabila pengusaha menempatkan dananya di luar negeri, namun dia mengingatkan agar hal tersebut untuk tetap dilaporkan.
"Ya namanya pengusaha kan banyak akalnya kan. Tapi, asalkan tetap bayar pajak," ujarnya.