Bisnis.com, JAKARTA-- Nebras Power, perusahaan asal Qatar menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membangun pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) senilai US$1 miliar.
PLN akan menunjuk anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PLTGU tersebut akan dibangun di Sumatra Utara dengan kapasitas 800 megawatt.
Pihaknya tengah mempersiapkan penandatanganan power purchase agreement (PPA) yang direncanakan pada awal tahun depan.
"Awal tahun depan, mungkin kita sudah PPA. Target COD (Commercial Operational Date) tiga tahun setelah PPA, yaitu 2021," katanya saat dihubungi bisnis, Senin (23/10).
Supangkat Iwan belum menjelaskan lebih rinci soal harga listrik yang akan disepakati nantinya. Hanya saja, harga listrik tersebut tetap akan mengacu kepada efisiensi.
Baca Juga
Sementara itu, pihaknya juga masih menghitung berapa kebutuhan gas yang diperlukan untuk mengoperasikan pembangkit tersebut. Dia belum bisa menjelaskan dari mana pasokan gasnya.
"Saya belum bisa jawab apa gasnya diimpor atau dipasok dari dalam negeri," katanya.
Di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 Indonesia akan mengalami penambahan kapasitas PLTG atau PLTMG sebesar 5.600 Megawatt (MW) sehingga membuat kapasitas terpasang PLTG menjadi 20.741 MW pada 2026.
Kenaikan kapasitas itu akan disertai dengan penambahan alokasi gas dari 606 Trillion British Thermal Unit (TBTU) pada 2017 menjadi 1.194 TBTU pada 2026.
Saat ini, terdapat 773 MW yang telah beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) atau 2% dari total 35.000 MW.
Kemudian, terdapat 15.266 MW atau 40% dalam tahap konstruksi fisik dan 10.255 MW atau 27% sudah terkontrak namun belum konstruksi.
Sisanya, 4.563 MW atau 12% dalam tahap pengadaan dan 6.970 MW atau 19% dalam tahap perencanaan.