Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya Realty menyayangkan proses perizinan yang lamban dari pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat dalam hal pembangunan hunian. Akibatnya jadwal pemancangan tiang perdana proyek TOD Stasiun Bogor yang awalnya pada 5 Oktober lalu harus diundur.
Direktur Utama PT Waskita Karya Realty Tukijo mengatakan di Bogor perizinan masih lama, tidak seperti di Jakarta. Saat ini perusahaan pun terus mengejar izin-izin yang masih harus diselesaikan untuk melakukan pemancangan tiang perdana.
“Kalau di Jakarta bahkan izin groundbreaking saja bisa langsung diberikan, Bogor tidak demikian makanya kami terus menunggu. Saat ini sekitar 50% perizinan sudah beres, jadi kami pastikan Desember bisa mulai pasang tiang pancang,” katanya, Kamis (19/10/2017).
Tukijo menuturkan pada proyek TOD Stasiun Bogor, pihaknya akan membangun di atas lahan seluas 6,6 hektare. Rencananya akan ada delapan menara yang merangkum 1.500 unit dengan 30% porsi diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Investasi untuk proyek ini ditaksir mencapai Rp1,6 triliun. Perusahaan akan mengambil modal dari dana kas internal yang saat ini dirasa masih cukup kuat.
Tukijo berharap ke depan Pemkot Bogor lebih cepat dalam penyelesaian izin pembangunan sebagaimana amanat pemerintah pusat dalam mendukung penyediaan sejuta rumah.
Baca Juga
Menurut Tukijo, penjualan proyek TOD Stasiun Bogor akan dibuka serentak pada saat seremoni pemancangan tiang perdana. Target awal, perusahaan berharap agar 30% unit MBR bisa diserap pasar lebih dahulu.
Setelah TOD Stasiun Bogor, kata Tukijo, perusahaan juga akan menggarap TOD Stasiun Bekasi pada kuartal I/2018 mendatang. Tahap pertama, perusahaan akan mengembangkan sekitar 3 hektare yang dipastikan akan bertambah hingga 12 hektare.