Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah terus mendorong kegiatan usaha agar memanfaatkan channel online. Perkembangan perniagaan ke channel online adalah hal yang tidak bisa dibendung mengingat makin berkembangnya teknologi untuk memudahkan kerja manusia.
"Negara-negara lain juga mengalami hal yang sama. Oleh sebab itu yang paling penting adalah menyiapkan bagaimana yang offline ini bisa masuk ke online," kata Presiden saat membuka Indonesia Business & Development Expo, Rabu (20/9/2017).
Saat ini, terjadi tren pergeseran konsumsi dari yang membeli barang melalui toko menjadi berbasis online melalui aplikasi. Hal tersebut disebut-sebut menjadi salah satu penyebab turunnya belanja masyarakat secara offline.
"Itu jadi tugas pemerintah dan tugas kita semuanya," lanjutnya.
Presiden mengatakan telah menugaskan Menteri BUMN dan Menko Perekonomian agar BUMN juga turun untuk mendukasi masyarakat dan menyiapkan dunia usaha mikro untuk mulai mengembangkan usahanya melalui online.
"Usaha mikro, usaha warteg [warung tegal], warung-warung agar bisa masuk dari offline ke online Sudah itu saja karena tidak mungkin itu kita bendung," katanya.
Presiden bahkan menginginkan nantinga agar dibuatkan jurusan yang spesifik di Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK), seperti jurusan toko online, logistik, retail management online sampai animasi. "Karena ini memang transisi perubahan yang harus cepat kita ikuti," jelasnya.