Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN RI-CHINA: Indonesia Dorong Ekspor Sawit & Batu Bara

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan produk kelapa sawit dan batu bara adalah beberapa komoditas yang diminati oleh Negeri Panda. Namun, penetrasinya masih kurang dalam.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, NANNING, China- Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan  produk kelapa sawit dan batu bara adalah beberapa komoditas yang diminati oleh Negeri Panda. Namun, penetrasinya masih kurang dalam.

"Selama ini mungkin China ambil produk kelapa sawit dari negara tetangga kita. Jadi, kita harus beritahu mereka kalau produk kelapa sawit kita sustainable," tutur dia usai membuka Paviliun Indonesia di China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2017, Selasa (12/9).

Selain meningkatkan ekspor komoditas, lanjut Arlinda, Indonesia juga mendorong ekspor barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah besar.

Berdasarkan catatan Bisnis, ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke China pada 2016 mencapai 3,8 juta ton. 

CAEXPO merupakan agenda rutin tahunan dan tahun ini menjadi penyelenggaraan ke-14. Selain mengundang partisipasi negara-negara ASEAN, China juga mengajak negara yang akan dilalui oleh rute jalur sutera modern yaitu Kazakhstan. 

Vice Premier of the People's Republic of China Zhang Gaoli mengatakan CAEXPO 2017 dan China-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS) diharapkan dapat membuka jalan pengembangan Belt and Road Initiative, memberikan platform untuk berbagai kerja sama dan pertukaran informasi, serta mempromosikan integrasi regional. Program Belt and Road Initiative disebut tidak hanya bermanfaat untuk China, tapi seluruh dunia.

Dia menyatakan hubungan antara China dan ASEAN sudah berjalan sejak lama dan terus diperdalam, lewat berbagai dialog di semua sektor dan level kebijakan. Konektivitas infrastruktur dan finansial adalah beberapa contoh yang telah dilakukan. Misalnya, dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Indonesia dan East Coast Rail Link di Malaysia.

"Selama 8 tahun terakhir, China sudah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN. Di sisi lain, dalam 6 tahun terakhir, ASEAN sudah menjadi mitra dagang terbesar ketiga China. ASEAN juga telah menjadi tujuan utama investasi asing bagi perusahaan-perusahaan China," papar Zhang dalam pembukaan CAEXPO 2017 dan CABIS 2017 di Nanning, kemarin.

Namun, kerja sama antara China dan ASEAN dipandang perlu terus diperluas termasuk dalam hal politik, kapasitas industri dan pengembangan teknologi, hubungan ekonomi dan perdagangan, infrastruktur, iklim usaha, serta hubungan People to People (P2P).

Dia menambahkan China berkomitmen untuk membuka diri dan menciptakan iklim usaha yang kondusif, di tengah perlambatan ekonomi dan ketimpangan kesejahteraan yang masih terjadi. Selain mendorong investasi China di negara-negara ASEAN, negara itu juga mengundang investor dari ASEAN untuk masuk ke China.

Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan investasi China di luar negeri bakal mencapai US$750 miliar dan jumlah turis sekitar 750 juta orang. Hal ini dinilai sebagai potensi yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara ASEAN. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper