Bisnis.com, JAKARTA--Optimalisasi peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dianggap akan membantu pemerintah dalam mengelola pajak yang dihasilkan dari belanja pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan selama ini penerimaan pajak dari belanja pemerintah masih cukup minim, padahal apabila dikelola dengan baik kontribusi pajak dari berbagai belanja pemerintah akan membantu penerimaan negara.
"Pembina APIP untik bisa menjaga effort aparat pajak pemungutan pajak semaksimal mungkin dalam hal ini dalam belanja daerah menjadi sangat penting," kata Sri Mulyani di Selasa (12/9/2017).
Adapun, penerimaan perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 ditargetkan senilai Rp1.472,7 triliun. Salah satu penopang penerimaan tersebut berasal dari pajak yang dihasilkan belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Selama ini penerimaan negara dari sektor tersebut kurang optimal lantaran tak semua bendahara patuh menarik atau menyetorkan pajak dari proses belanja pemerintah. Akibatnya penerimaan pajak dari belanja pemerintah kurang optimal yang pada tahun 2015 -2016 kontribusinya masih pada ikisaran 7,8%-7,9%.
Oleh karena itu, pada triwulan keempat seiring dengan pengeluaran belanja yang sangat besar diharapkan sinergi dengan APIP tersebut bisa mengoptimalkan penerimaan negara.
"Peranan APIP ini penting karena ada di dalam institusi yang bisa mencegah adanya penyelewengan keseluruhan sistem ada tanda-tanda untuk gagal," ungkapnya.