Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kebutuhan total investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung untuk tahun ini saja sekitar Rp1,8 triliun.
Dana itu diantaranya dibutuhkan untuk membangun hotel dan lapangan golf.
"Yang sudah masuk enggak banyak. Mungkin sekitar Rp600 miliar-Rp700 miliar," sebut diadalam peluncuran Festival Pesona Tanjung Lesung (FTPL) 2017, Selasa (5/8).
Seperti diketahui pemerintah akan melanjutkan rencana pembangunan marina di Tanjung Lesung, reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan, jalan tol Serang-Panimbang, serta bandara di Panimbang.
"Aksesibilitas sangat penting. Kalau mau jadi destinasi dunia, jaraknya tidak boleh lebih dari 2 jam," ujar dia.
Sementara itu, lanjut Arief, saat ini jarak tempuh Tanjung Lesung dari Jakarta masih lebih dari 5 jam.
Ganti rugi untuk jalan tol Serang-Panimbang sudah sekitar 40% dan rencananya akan groundbreaking pada 15 September 2017. Targetnya akan selesai pada 2019.
Untuk bandara masih dalam proses pengadaan lahan. Pemerintah Provinsi Banten mengungkapkan ada beberapa bagian lahan yang dikuasai oleh spekulan sehingga pembebasan lahan menjadi terhambat. Lahan untuk pembangunan bandara luasnya mencapai 600 hektare dan sebagian besar masuk dalam lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dengan akses yang lebih baik, Menpar menyatakan tidak hanya Tanjung Lesung yang mendapatkan keuntungan tapi destinasi wisata lainnya di Banten juga bakal lebih mudah dipasarkan ke mancanegara. Salah satunya adalah Pantai Sawarna yang telah dikenal sebagai lokasi berselancar.