Bisnis.com, HOUSTON — Sekitar 5,5% atau 96.000 barel per hari produksi minyak dari Teluk Meksiko masih dihentikan pada Senin waktu Indonesia (4/9) setelah badai Harvey terjadi di daratan Texas selama lebih dari 2 pekan terakhir.
Hal itu berdasarkan data dari Biro Keselamatan dan Lingkungan AS.
Total penurunan produksi minyak dari Teluk Meksiko karena sumur migas lepas pantai (offshore) dihentikan sejak 23 Agustus 2017, yakni sekitar 2,97 juta barel. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap produksi minyak yang mencapai puncaknya sebesar 24,5% atau 428.568 barel per hari pada 26 Agustus karena da evakuasi pekerja migas.
Perusahaan migas di Teluk Meksiko memproduksi minyak sekitar 1,75 juta barel per hari (bph).
"Sejak badai telah berlalu, para operator mulai memeriksa fasilitas dan melanjutkan produksi. Sampai saat ini, tidak ada laporan kerusakan yang masuk, " Biro Keselamatan dan Lingkungan AS kata siaran persnya.
Agen Federal AS memperkirakan 8,4% atau 271 MMscfd dari produksi gas bumi 3.220 MMscfd.