Bisnis.com, JAKARTA— Duta Besar RI untuk Tanzania Prof. Ratlan Pardede melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Morogoro untuk mengidentifikasi kembali sektor kerja sama potensial bagi peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan Tanzania.
Selama kunjungan tersebut, Pardede telah bertemu dengan Regional Commissioner (Gubernur) Morogoro, Ketua Kamar Dagang Investasi dan Agrikultur serta kalangan pengusaha. Pardede juga menemui langsung petani dari Morogoro yang pernah mengikuti pelatihan tani oleh ahli pertanian asal Indonesia di Farmer Agriculture Research and Training Centre (FARTC).
“Indonesia dan Tanzania memiliki potensi untuk saling melengkapi satu sama lain di bidang perdagangan dan investasi. Untuk itu saya datang ke Morogoro dalam upaya meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dengan Tanzania” ucap Pardede, melalui siaran pers, Sabtu (2/9)
Pardede menambahkan, nilai perdagangan Indonesia dengan Tanzania mengalami penurunan sebesar 5.39% pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Sementara di saat yang bersamaan, terdapat peluang bagi Tanzania untuk mengisi kebutuhan bahan mentah bagi produksi industri Indonesia yang tidak sepenuhnya mampu dipenuhi oleh produksi di dalam negeri.
Gubernur Morogoro Stephen menyatakan Provinsi Morogoro dapat menjadi pintu masuk bagi investasi Indonesia di Tanzania mengingat lokasinya yang cukup strategis.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Morogoro, tidak hanya dikarenakan kondisi alam yang subur tetapi juga memiliki lokasi strategis di antara Dar es Salaam dan Dodoma" kata Gubernur Kebwe.
Gubernur Kebwe menyatakan siap mengerahkan jajarannya untuk membantu membuat studi kelayakan sesuai yang disampaikan Dubes.