Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

E-Commerce Perlu Bangun Hub Logistik

Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mendorong para pedagang elektronik nasional untuk membangun pusat (hub) logistik di sejumlah pulau sehingga biaya pengiriman logistik menjadi lebih murah.
Ilustrasi/dphase.com
Ilustrasi/dphase.com

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mendorong para pedagang elektronik nasional untuk membangun pusat (hub) logistik di sejumlah pulau sehingga biaya pengiriman logistik menjadi lebih murah.

Di samping itu, pemerintah daerah pun harus terus merangsang agar pelaku UKM tidak sekadar menjadi reseller tapi produsen.

Head of Retail Education Division idEA Mohamad Rosihan mengatakan, selama ini bisnis perdagangan secara elektronik seringkali terkendala oleh biaya logistik yang belum efisien akibat infrastruktur logistik yang berdaya saing rendah.

"Kemajuan e-commerce belum mampu diimbangi oleh bisnis logistik atau logistik tidak mampu menampung pesatnya pertumbuhan bisnis e-commerce yang selama ini tersentral di Jakarta," katanya, kepada wartawan di sela-sela Kenduri e-UKM di Bandung, Rabu (30/8/2017).

Padahal ekonomi berbasis elektronik semakin berkembang di Indonesia. Potensi ekonominya luar biasa besar dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data eMarketer, transaksi e-Commerce Indonesia mencapai Rp25,1 triliun pada 2014 dan naik menjadi sekitar Rp69,8 triliun pada 2016. Dalam dua tahun pertumbuhannya mencapai 179%.

Untuk itu, potensi UKM untuk megembangkan bisnis dan memanfaatkan kanal ekonomi berbasis elektronik perlu didukung. UKM adalah satu penopang ekonomi nasional. Krisis moneter yang terjadi pada 1997 dan 2008 menjadi bukti daya tahan UKM terhadap krisis.

"Ekonomi berbasis elektronik bisa mempercepat perkembangan bisnis UKM, karena mereka bisa menjalankan perdagangan offline dan maupun online. Hanya, masalah logistik belum efektif dan efisien," ucapnya.

Salah satu cara yang dilakukan idEA dalam mendorong pertumbuhan e-Commerce di Indonesia dengan menggelar Kenduri Nasional e-UKM untuk memberikan stimulus dan pembekalan kepada pelaku UKM agar mampu memanfaatkan teknologi dan kanal digital dalam mengembangkan bisnis mereka.

"Acara ini bertujuan untuk mendukung percepatan iplementasi roadmap e-Commerce di Indonesia yang ditetapkan pemerintah pemerintah," ucapnya.

Kota Bandung dianggap sebagai salah satu poros penting bagi ekonomi kreatif dan UMKM di Indoensia. idEA ingin membantu mendorong dan memperkuat perkembangan UMKM di Jawa Barat. Pasalnya, potensi UKMnya sangat besar dan pemerintah provinsinya dinilai memiliki komitmen besar untuk mengembangkannya.

"Tahun ini pemdanya menargetkan 20.000 wirausaha baru tercipta dan terbina," ucapnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurachim menambahkan, pihaknya memiliki target mencetak 1.000 wirausaha baru disamping terus memperbaiki silabus mengenai financial technology.

"Kami juga mendukung gerakan peng-online-an 100.000 UMKM yang memberikan beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang mengikutinya seperti distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar dalam 1x24 jam; inkorporasi RKB (Rumah Kreatif BUMN)," ucapnya.

Selain itu, transformasi dari unbanked ke banked (financial inlusion) serta kesempatan membuat NPWP serentak untuk seluruh pelaku UMKM yang akan di-online-kan.

Sampai saat ini inklusi financial di Indonesia masih belum maksimal. Sekitar 60% masyarakat belum memiliki rekening bank, termasuk pelaku UMKM. Selain itu, penyaluran KUR juga masih rendah (4 juta UMKM) dibandingkan total UMKM yang ada di Indonesia.

Salah seorang pelaku pengagas Perkakasku.com, Handi Limidjaja mengaku, setelah perdagangan konvensionalnya ditunjang perdagangan online, bisnisnya mengalami peningkatan hingga 20% setiap bulannya. Perdagangan secara elektronik telah digarapnya sejak 2007 silam.

"Bahkan dalam sebulan pertama pada saat itu, pembeli kami datang dari Manokwari karena harga kami dianggap lebih murah," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper