Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Membaik, Momentum Tepat Pacu Industri Pulp dan Kertas

Kalangan pengamat menyatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kinerja industri bubur kertas (pulp) dan kertas nasional karena terjadi permintaan kertas di pasar global ketika perekonomian justru masih lesu.
Pabrik Pulp dan Kertas di Riau/istimewa
Pabrik Pulp dan Kertas di Riau/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- Kalangan pengamat menyatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kinerja industri bubur kertas (pulp) dan kertas nasional karena terjadi permintaan kertas di pasar global ketika perekonomian justru masih lesu.

Pengamat industri bubur kertas dan kertas Rusli Tan mengatakan, ada tren bagus berupa peningkatan ekspor kertas ke pasar global seiring naiknya biaya konversi dari bubur kertas ke kertas yang mencapai US$250 per ton.

"Situasi ini menguntungkan Indonesia yang memiliki sejumlah industri bubur kertas dan kertas yang terintegrasi," kata Rusli Tan, di jakarta dikutip Antara (Selasa /15/08).

Namun demikian, dia menyayangkan  industri bubur kertas  dan kertas di Indonesia terus diganggu dengan berbagai kampanye negatif.  "Saat perekonomian sedang lesu dan ada peluang untuk memberikan sumbangan devisa yang besar, seharusnya Merah Putih dikedepankan," katanya.

Rusli Tan  melanjutkan, tak mudah mengelola industri terintegrasi mulai dari pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) hingga pabrik bubur kertas dan kertas, sehingga tidak heran jika perusahaan yang dikelola pemerintah pun tak bisa bertahan.  Dengan kesulitan tersebut, lanjut Rusli, sudah selayaknya jika industri yang ada saat ini diberi kesempatan berkembang.

Pihaknya mengingatkan, jika industri bubur kertas dan kertas di Tanah Air sampai tutup, maka yang rugi adalah masyarakat yang kehilangan lapangan kerja dan Negara yang kehilangan devisa.

"Kalau terus diganggu, investor industri kertas bisa memindahkan pabrik ke Vietnam, Myanmar, China, atau negara lain. Mereka tidak rugi. Ini sudah terjadi pada industri tekstil dan sepatu," katanya.

Apalagi, tambahnya, pengelolaan HTI, termasuk yang berada di lahan gambut sebagai sumber bahan baku industri bubur kertas dan kertas kini semakin membaik. Terbukti, dengan bebasnya areal pengelolaan HTI dari kejadian kebakaran besar pada tahun 2016 hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper