Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi: Subsektor Perikanan Terakselerasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan produk domestik bruto subsektor perikanan terakselerasi pada kuartal II/2017 dengan kenaikan 6,5% dibandingkan dengan laju periode sama tahun lalu 5,6%.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan produk domestik bruto subsektor perikanan terakselerasi pada kuartal II/2017 dengan kenaikan 6,5% dibandingkan dengan laju periode sama tahun lalu 5,6%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diumumkan hari ini, PDB nominal atas dasar harga berlaku selama April-Juni mencapai Rp85,4 triliun, meningkat dari realisasi periode sama tahun lalu yang hanya Rp76,8 triliun.

Sejalan dengan itu, andil subsektor perikanan terhadap total PDB naik tipis dari 2,5% menjadi 2,54%. Total PDB nasional kuartal II/2017 tercatat Rp3.366,8 triliun.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pertumbuhan PDB perikanan tahun ini 9,5%. KKP yakin mampu mengejar PDB perikanan tangkap Rp800 triliun-Rp900 triliun tahun ini, melesat tiga kali lipat dari pencapaian tahun lalu Rp255 triliun.

"Sebetulnya dari PDB satelit sudah Rp600 triliun, kita akan dorong jadi Rp800 triliun-Rp900 triliun,” kata Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja pada awal Maret.

Direktur Pelabuhan Perikanan KKP Syafril Fauzi saat itu pun menjelaskan faktor penting yang memicu optimisme adalah potensi stok ikan lestari yang tahun ini naik dari angka 2015 yang sebanyak 9,9 juta ton.

KKP pun yakin armada penangkapan ikan mampu memanfaatkan stok itu meskipun didera berbagai kebijakan ketat, seperti pembatasan ukuran kapal penangkap ikan maksimum 150 gros ton; larangan pengoperasian kapal penangkap ikan buatan luar negeri, serta larangan penggunaan cantrang. Pasalnya, menurut KKP, jumlah kapal yang menggunakan alat penangkap ikan terlarang relatif kecil dibandingkan seluruh armada.

Data Ditjen Perikanan Tangkap menyebutkan terdapat 5.776 kapal cantrang berukuran kurang dari 10 GT hingga 30 GT di Jawa. Adapun jumlah kapal cantrang di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat sekitar 2.000 unit dan sekitar 400 unit, serta bagan di Sumatra Barat di bawah 100 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper