Bisnis.com, BALIKPAPAN - Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR memulai proses impounding, atau pengisian air perdana di Bendungan Teritip, Senin (31/7) siang, bersama Pemerintah Kota Balikpapan.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, beserta jajaran ASN Balikpapan.
"Bendungan Teritip ini merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang telah kami realisasikan dalam program pembangunan 65 bendungan di seluruh Indonesia," jelas Imam, Senin (31/7/2017).
Pembangunan bendungan tersebut didasari atas kurangnya pasokan air baku untuk PDAM Tirta Manggar Balikpapan yang hanya menerima pasokan 1.200 liter/detik, yang dominan dari Waduk Manggar.
Bendungan Teritip sendiri memiliki kapasitas hingga 200 liter/detik, namun proyeksi pasokan air baku untuk Balikpapan belum bisa terpenuhi dengan tambahan tersebut.
"Masih kurang banyak, saat ini proyeksi kebutuhan air baku buat Balikpapan mencapai 1.600 liter/detik, dan pada 2020 nanti akan meningkat jadi 2.000 liter/detik dengan bertambahnya penduduk," ungkap Imam.
Oleh karena itu, upaya pemenuhan pasokan air baku akan dilanjutkan dengan pembangunan Embung Haji Raden, juga pembangunan Bendungan Sepaku di Penajam.
Lebih lanjut, proses pengisian air bendungan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan. Pengisian air juga sangat bergantung pada curah hujan, sebab debit air Sungai Teritip juga tak terlalu besar.
"Jadi sembari memenuhi bendungan, kami juga cek perilaku bendungannya. Akan dicek apakah nanti ada kebocoran, apakah ada penurunan tanah. Desain bendungan memang tidak sembarang dibuat, tapi tetap harus ditinjau terus," tegasnya.