Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek Program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan DP 1% dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Riau.
“Di lokasi ini dibangun 1.147 rumah, sudah selesai dibangun 700 dan laku keras, yang antre banyak sekali,” ujar Presiden di Kelurahan Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, melalui siaran resmi, Senin (24/7/2017).
Melihat antusiasme tersebut, Presiden menyatakan akan terus meninjau proyek Program Sejuta Rumah. Sebelumnya, Presiden telah meninjau proyek tersebut di sejumlah daerah, seperti Karawang, Tangerang dan Balikpapan.
“Semua kota akan saya lihat semuanya, ini semua sudah bergerak. Nanti kalau peminatnya banyak, masyarakat ingin subsidi, kita tambahin lagi tahun depan,” kata Presiden.
Tujuan penambahan pemberian subsidi ini tak lain adalah untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam meningkatkan jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki rumah.
“Arahnya ke sana subsidi pemerintah, DP 1% dan bantuan uang muka,” ungkap Jokowi.
Meski rumah bersubsidi dengan harga terjangkau, namun Presiden memuji kualitas bangunan dari rumah tersebut. Hal ini, lanjut Presiden, tak lepas dari peran pengawasan dari pemerintah daerah setempat.
“Tadi saya lihat kualitasnya dibanding yang lain-lain, saya lihat ini yang paling bagus. Mungkin karena ini diawasi Pak Bupati dan Pak Gubernur,” ujar Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa sasaran konsumen dari rumah murah ini adalah mereka yang berpenghasilan antara Rp3-4 juta per bulan. Sehingga, biaya angsuran setiap bulannya sangatlah ringan jika dibandingkan dengan biaya sewa rumah sebesar Rp600 ribu per bulan.
“Cicilan untuk 15 tahun, kurang lebih Rp900 ribu per bulan, kalau yang 20 tahun bisa Rp780 ribu per bulan,” tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Kampar Aziz Zainal.