Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Superblok di Depok Prospektif

JAKARTAPengembangan kawasan properti terpadu berupa superblok di Depok merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Superblok di Depok juga masih prospektif mengingat peran kota ini sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta sangat vital.
Superblok di Depok
Superblok di Depok

JAKARTA—Pengembangan kawasan properti terpadu berupa superblok di Depok merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Superblok di Depok juga masih prospektif mengingat peran kota ini sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta sangat vital. 

Direktur Marketing Pesona Square, Muchsin Alatas mengatakan, pengembangan properti di kota Depok sudah sewajarnya memberikan dukungan untuk superblok sebagai solusi mengatasi kemacetan di wilayah ini.

"Konsep superblok biasanya mengintegrasikan hunian dan  komersial dalam satu kawasan, sehingga penghuni tidak perlu ke luar kawaan untuk berkerja maupun memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata Muchsin saat dihubungi, Kamis (20/7).

Menurut dia, hal ini sejalan dengan  kebijakan Pemkot Depok untuk membangun infrastruktur jalan seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk.

"Harus diakui kalau selama ini pertumbuhan kapasitas jalan di kota Depok masih kalah dengan pertumbuhan volume penduduk dan kendaraan. Sehingga kemacetan lalu lintas seringkali menghiasi kota Depok terutama di jalan-jalan utama seperti Juanda dan Margonda," ujar dia.

Muchsin mengatakan, apabila pembangunan tol Cinere-Jagorawi, tol Depok-Antasari dapat dirampungkan maka dapat mengurangi secara signifikan kemacetan di kota Depok, apalagi pemerintah setempat juga tengah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi kemacetan.

Pemerintah Kota Depok berencana membangun jalan layang tiga tingkat antara Margonda, Dewi Sartika dan Siliwangi (Markaswangi) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan diwilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Bapeda Kota Depok, Hardiono, mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelesaikan detail engineering design (DED) diharapkan dapat segera dirampungkan untuk selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendapat dukungan.

Hardiono memperkirakan anggaran untuk membangun jalan layang tersebut mencapai lebih dari Rp1 triliun.

“Di Depok jalan utama yang berlintasan dengan rel KA adalah jalan Arif Rahman Hakim, jalan Dewi Sartika, dan jalan Raya Citayam,” ujarnya dikutip Antara.

Jalan Arif Rahman Hakim telah mengadopsi konsep persimpangan tidak sebidang melalui pembangunan jalan layang di tahun 2006. Pemerintah Kota Depok saat ini sedang menyiapkan perencanaan untuk membangun jalan layang di Jl Dewi Sartika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper