Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Tingkatkan Kapasitas Produksi IKM Tenun

Kemenperin mendorong kapasitas produksi pengrajin tenun di daerah guna meningkatkan daya saing pasar domestik di level internasional.
Model memeragakan busana kreasi kain tenun di Balai Budaya Gianyar, Bali, Jumat (21/4) malam./Antara-Fikri Yusuf
Model memeragakan busana kreasi kain tenun di Balai Budaya Gianyar, Bali, Jumat (21/4) malam./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, SIMALUNGUN—Kemenperin mendorong kapasitas produksi pengrajin tenun di daerah guna meningkatkan daya saing pasar domestik di level internasional.

Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyampaikan bahwa pemerintah memberikan mesin dan peralatan produksi di Sentra IKM Tenun Ulos, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para perajin tenun di dalam negeri sehingga mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing yang tinggi.

Bimbingan teknis tersebut nantinya akan dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 17-21 Juli 2017, diikuti sebanyak 20 peserta dan sudah dibentuk dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hiou Sinio.

Gati menyebutkan pihaknya menyerahkan 11 unit alat tenun bukan mesin (ATBM), satu unit alat hani tangan, dan lima unit alat kelos benang kepada Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun, yang akan digunakan oleh KUB Hiou Sinio.

“Kami berharap, kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh Pemda Simalungun melalui pendampingan dan dapat difasilitasi untuk ikut serta di Festival Danau Toba,” kata Gati melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (19/7/2017).

Danau Toba adalah destinasi wisata yang dikelilingi beberapa kabupaten termasuk Simalungun. Lokasi ini ditargetkan Sentra IKM Tenun Ulos agar dapat menjadi tujuan utama bagi wisatawan lokal dan mancangera.

Gati mengatakan bahwa tenun adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang perlu terus dilestarikan karena memiliki berbagai motif yang khas dan kental dengan nilai budaya nusantara. ”Mengingat besarnya potensi industri tenun, kami ingin menjadikan tenun sebagai world heritage seperti halnya batik yang telah diakui dunia,” ujarnya.

Kemenperin mencatat, jumlah sentra IKM tenun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 369 sentra dengan jumlah perusahaan sebanyak 16.971 unit usaha. Industri tenun hingga saat ini terus berkembang dan berperan penting sebagai penggerak perekonomian daerah sehingga mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat secara nasional.
Kain tenun mampu menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang dapat dilihat dari nilai ekspornya, pada tahun 2016 yang mencapai US$2,6 juta dengan negara tujuan utama adalah Belanda. “Kami terus berupaya mendongkrak kinerja industri tenun melalui peningkatan daya saing produk dan pengamanan pasar dalam negeri,” tuturnya. 

Sementara itu, E. Ratna Utarianingrum, Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin mengatakan pihaknya tengah menginisiasi budidaya kapas dan penggunaan bahan baku alternatif yang tersedia di dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan bahan baku impor bagi pelaku IKM tenun. 

“Untuk mengatasi permasalahan bahan baku kapas IKM tenun, kami telah menandatangani nota kesepahaman dengaan Direktorat Jenderal Perkebunan dan Balitbang Kementerian Pertanian serta Pemda Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Juni 2017 lalu,” ungkapnya.

Ratna menambahkan, program e-Smart IKM dapat digunakan untuk memperluas akses pasar. Selain itu, Kemenperin akan terus mendorong agar para pengrajin dalam naungan Dirjen IKM dapat pula memanfaatkan berbagai fasilitas pembiayaan seperti kredit usaha, bantuan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan insentif lain untuk memperkuat struktur modal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper