Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Pipa Masih Lesu

Pasar pipa pada tahun ini diperkirakan masih akan lesu karena penurunan permintaan dan serbuan produk impor.

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar pipa pada tahun ini diperkirakan masih akan lesu karena penurunan permintaan dan serbuan produk impor.

Putra Wijaya, Commercial and Support Manager PT Wavin Duta Jaya, mengatakan saat ini kondisi pasar masih berat. Salah satunya dipengaruhi oleh anggaran pembangunan pemerintah yang lebih gencar membangun proyek jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara, di mana proyek-proyek tersebut tidak mengonsumsi pipa dalam jumlah besar.

“Kami bisa mencapai penjualan yang sama dengan tahun lalu saja sudah bagus. Namun, kami ingin tetap ada pertumbuhan 5%,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Kondisi pasar yang melemah tersebut mulai terasa sejak paruh kedua tahun lalu. Untuk menjaga penjualan, produsen pipa dengan merk Wavin ini memilih menjaga kontribusi pasar ritel dengan menyasar proyek perumahan. Putra menyebutkan proyek pembangunan kawasan kota baru, seperti Meikarta garapan Lippo Group, menjadi salah satu potensi pasar yang digarap.

Produsen pipa nasional, lanjutnya, juga harus berusaha menahan gempuran produk impor dari China, terutama untuk produk pipa poly propylene random (PPR). Untuk itu, perseroan mulai memproduksi pipa PPR di dalam negeri sejak 2007 untuk menahan biaya logistik sehingga harga produk bisa bersaing.

PT Wavin Duta Jaya telah menggabungkan brand Rucika dan Wavin menjadi Rucika Wavin. Dengan penggabungan ini, diharapkan produk pipa tersebut dapat menguasai 60% pangsa pasar dalam negeri.

Sebelumnya Rucika adalah merek lokal sambungan pipa PVC. Adapun Wavin merupakan merk internasional yang menyediakan berbagai jenis pipa, seperti pipa PVC, HDPE, PPR, PVC-O, dan low noise.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper