Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek MRT Tahap Kedua: Jepang Sudah Ajukan Proposal Lagi

Jepang diklaim telah memasukkan penawaran untuk mulai membangun moda transportasi mass rapid transit (MRT) tahap kedua. Namun, pemerintah masih belum mengambil keputusan.
 Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (1/6)./Antara-Sigid Kurniawan
Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (1/6)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Jepang diklaim telah memasukkan penawaran untuk mulai membangun moda transportasi mass rapid transit (MRT) tahap kedua. Namun, pemerintah masih belum mengambil keputusan.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan pemerintah telah memiliki penawaran dari pihak selain penawaran dari Jepang.

"Kita punya angka-angka pembanding sekarang yang kita tidak hanya terus dengan angka yang lama. Mungkin ada angka-angka yang lebih baru lebih bagus, dari Eropa atau dari mana bisa saja," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/7/2017).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan proyek pembangunan MRT tahap kedua akan dimulai pada 2018 atau setahun lebih cepat ketimbang rencana awal.

Dalam proyek tahap I, pembangunan akan merentang mulai Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 km dan diestimasi melayani 173.400 penumpang per hari dengan 16 kereta. Waktu perjalanan yang dibutuhkan adalah 30 menit dengan jarak antar kereta per 5 menit.

Untuk tahap kedua, PT MRT berencana untuk membangun rute Bundaran HI - Ancol Timur yang berjarak 13,5 km. Dalam rencana awal, tahap ini mulai dibangun pada tahun 2019 dan dapat beroperasi pada 2021.

Luhut menuturkan, pihaknya membuka kesempatan untuk semua pihak mengajukan penawaran, termasuk China apabila berminat.

"Kalau nanti angkanya lebih bagus, artinya jauh bedanya, tentu kita pertimbangkan. Tapi menurut hemat saya sih, sistemnya kalau memang Jepang ini sudah oke ya sudah."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper