Bisnis.com, JAKARTA—PT Intiland Development Tbk. (DILD) tengah menyiapkan dua proyek di Jakarta dan Surabaya, namun masih menunggu kondisi pasar membaik, sebelum diluncurkan secara resmi ke publik.
Wakil Direktur Utama Intiland Suhendro Prabowo mengemukakan saat ini perseroan fokus mengerjakan proyek-proyek yang sedang berlangsung. Namun demikian, ada dua proyek yang tengah disiapkan dan baru akan diluncurkan jika mendapat respons pasar bagus serta kondisi pasar membaik.
“Ini proyek hunian vertikal, jika sudah ada komitmen sekitar 60%-70% dari konsumen, baru akan diluncurkan”, ujarnya Senin (10/7).
Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi menambahkan memasuki semester II/2017 ini, pasar properti nasional belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sehingga perseroan fokus pada sejumlah proyek yang tengah digarap berupa mixed use & high rise, kawasan perumahan, kawasan industri, dan properti Investasi.
Namun demikian, pihaknya tetap optimistis akan ada momentum perbaikan kondisi pasar dalam waktu dekat sehingga langkah ekspansi tetap ada dalam rencana kerja.
Menurut Theresia, beberapa proyek yang sedang digarap juga sudah memberikan kontribusi yang signifikan buat perseroan. Tahun ini, Intiland menargetkan pendapatan hingga Rp2 triliun. “Data mengenai penjualan hingga semester I/2017 belum masuk, kami masih mengacu pada pencapaian kuartal I/2017 yang sudah meraih Rp398 miliar,” ujarnya.
Beberapa proyek yang menjadi penopang kinjera Intiland adalah kawasan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto. Pengembangan Kawasan Terpadu Aeropolis diatas 350 hektare yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Proyek Aeropolis ini dibangun guna kebutuhan komunitas bandara dengan pembangunan hunian, ritel, kantor, hotel, dan gudang.
Perseroan juga sedang menyelesaikan dua proyek perkantoran di Surabaya, yakni Praxis dan Spazio Tower. Proyek perumahan Serenia Hills, Jakarta Selatan dan apartemen Regatta juga masih terus dikembangkan oleh perseroan untuk menambah kinjera.