Bisnis.com, BALI -- Tahun depan akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia Cabang Madya Denpasar.
Hal ini karena AirNav Indonesia Cabang Madya Denpasar akan mengatur pergerakan pesawat di ruang udara Pulau Dewata untuk dua ajang bergengsi internasional yakin Indonesia International Air Show (IIAS) atau disebut juga Aero Indonesia 2018 dan IMF – World Bank Annual Meetings 2018.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Madya Denpasar Maskon Humawan menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi untuk menghadapi dua acara tersebut.
Dia menambahkan pameran airshow kelas dunia ini cukup membuat sibuk.
"Persiapannya sudah dirapatkan beberapa kali dengan TNI AU," ujarnya kepada Bisnis di Kantor AirNav Indonesia di area Bandara Ngurah Rai, Sabtu (25/6).
Khusus bagi rapat IMF dan World Bank yang mengundang banyak tamu kepala negara dan gubernur bank sentral dari seluruh dunia, AirNav Indonesia mengungkapkan pesawat kenegaraan atau jet pribadi mungkin harus diparkir di bandara lain, Lombok, Surabaya atau Makassar.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya parkir pesawat di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Dua acara tersebut akan mendatangkan banyak pesawat dari seluruh dunia untuk mendarat di Bali. Di sisi lain, Maskon mengungkapkan keterbatasan movement atau pergerakan pesawat yang hanya mencapai 27 per jam menjadi tantangan bagi AirNav di Denpasar.
Akan tetapi, dia menuturkan AirNav Indonesia siap menyambut dua acara besar tersebut.
Selain itu, pihak bandara telah mempersiapkan rapid taxiway. "Dengan demikian pergerakan pesawat bisa mencapai 30 pergerakan per jam," kata Maskon.
Program liputan ini didukung oleh: Toyota Astra Motor, Bank Negara Indonesia, AirNav Indonesia, Astra Honda Motor, ASDP Indonesia Ferry, GWK Cultural Park, Jambuluwuk Hotel & Resorts, Bank Jatim, V-Kool Indonesia, XL Axiata, Coco Group, dan Perkebunan Nusantara XI
Tim Jalur Selatan : Ashari Purwo, Hadijah Alaydrus, Gemal Nasser dan Wike D. Herlinda.