Bisnis.com, MERAK - Para pengguna moda transportasi kapal penyeberangan lebih memilih berangkat pada malam hari dibandingkan siang hari.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, pola pergerakan masyarakat yang memilih bergerak pada malam hari ketika menggunakan kapal penyeberangan rute Merak - Bakauheni telah terjadi bertahun - tahun.
"Untuk diketahui kalau pola penyebrangan itu dari tahun ke tahun selalu seperti itu. Artinya kecenderungan pemudik bergerak setelah buka, sampai setelah sahur," kata Sugihardjo, Merak, Jumat (23/6/2017).
Dia menambahkan, kondisi tersebut kerap menimbulkan kepadatan di malam hari hingga pagi di hari berikutnya.
Tidak hanya itu, dia mengungkapkan kondisi tersebut juga membuat kapal - kapal penyeberangan yang beroperasi pada siang hari menjadi idle. Kondisi itu, paparnya berbeda dengan malam hari yang terlalu padat calon penumpang.
Dia mengungkapkan, beberapa upaya telah dilakukan agar masyarakat memilih menyeberang pada siang hari seperti membuat tarif menyeberang pada siang lebih murah dibandingkan tarif menyeberang pada malam.
Namun, masyarakat jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan pada malam hari tetap lebih banyak.
Dia mengungkapkan, masyarakat lebih memilih menyeberang pada malam hari agar mereka dapat melintasi daerah - daerah yang dianggap rawan di Pulau Sumatera pada siang hari.
"Tapi memang ada beberapa faktor, umumnya pemudik jarak jauh itu mengharapkan daerah tertentu yang dianggap rawan, mereka berharap melintasinya enggak malam hari, dia berharap melintasi pada siang hari sehingga mengejar menyeberang di sini [Pelabuhan Merak] malam sampai sana [Pelabuhan Bakauheni] pagi," katanya.
